Bab 29

1.3K 32 0
                                    

Keteganganpun dirasakan oleh Aya dan juga Ernan mendengar pertanyaan dari El, mereka terdiam membeku binggung hendak menjelaskan apa, sampai akhirnya El perlahan maju mendekati Ernan tepat dihadapannya sembari menatap tajam dirinya.

"Ada hubungan apa kau dengan Aya?" Tanya El.

Tanpa menambahkan kata istriku El lebih memilih menyebut namanya saja, seakan sudah muak mengatakan jika Aya adalah istri keduanya, terlihat jelas jika ia juga sepertinya tidak perduli jika Aya memang berselingkuh sekalipun, hanya saja ia menjadi penasaran sejak kapan mereka berdua berhubungan dan sudah berapa lama.

"Mas aku dan dia?

"Aku tidak tanya padamu!! aku tanya dia!!" Sela El menatap tajam Aya dan menunjuk Ernan.

"Aku dan Aya hanya berteman." Jawab Ernan mencoba untuk terlihat biasa saja, walau dalam hati sudah merasakan kegugupan yang luar biasa, melihat tatapan El sekarang seakan ingin menerkamnya.

"Berteman? dengan cara merangkul pundaknya dan pergi tanpa sepengetahuanku seperti yang kalian lakukan saat ini? benarkah hanya berteman?" Tanya El santai menatap Ernan dan juga Aya.

Kembali lagi lagi keduanyapun terdiam dengan Aya yang menunduk, binggung ingin menjelaskan apa, sama halnya juga dengan Ernan yang tidak bisa berkelit.

"Kenapa kalian berdua diam, jawab aku? apa benar ada hubungan diantara kalian berdua?" Tanya El kembali.

Ditempat lain kehangatan dan canda tawa Rara, Chandra, Vina, dan juga Vano sedang dirasakan, bahkan makan siang tersebut bertambah ramai karena kehadiran seorang Zaki yang ikut menambahkan kebersamaan mereka, tanpa Rara sadari Zaki juga sesekali memperhatikan dirinya dan tanpa Zaki sadari pula Chandra juga ikut memperhatikan dirinya yang sedari tadi memperhatikan Rara.

"Ki apa kau masih punya rasa pada Rara?" Tanya Chandra terang terangan didepan semua orang disana.

"Uhuk uhuk uhuk uhuk?" Terdengarlah suara tersedaknya seorang Zaki yang memang tengah menikmati makanannya.

Dengan reflek Vina yang memang sedang berada disebelahnya mengulurkan segelas air putih pada Zaki yang langsung diterimanya seraya berkata.

"Hati hati om, makannya?" Tegur Vina lembut.

Rara yang memang mendengarnya menatap heran Chandra, menurutnya apa arti ungkapan yang Chandra lontarkan pada Zaki, apa maksud dari kata masih punya rasa padanya, rasa apa maksudnya.

"Apaan sih Ndra, aku tidak mengerti?" Elak Zaki, setelah menetralkan tersedaknya.

Iapun menatap Chandra sebal diikuti kode matanya yang berkedip kedip bermaksud untuk tidak membahas hal hal yang membuat pertanyaan bagi Rara, dia masih enggan mengungkapkan perasaan yang sebenarnya, bahkan sudah menyadari jika ia tidak bisa menjangkau Rara lebih jauh karena statusnya yang masih bersuami.

Chandra yang melihat kedipan mata Zaki malah membuatnya terkekeh seakan merasa lucu pada dirinya, dan membenarkan jika Zaki memang masih menyimpan rasa cintanya sampai sekarang.

"Kurasa Zaki adalah pilihan yang tepat untuk Rara, aku tidak menyangka dia masih mencintainya sampai sekarang, padahal aku hanya mengetesnya tadi, eh malah membuatnya sampai tersedak." Batin Chandra masih terkekeh.

"Memangnya rasa apa Ndra?" Sela Rara malah ikut menimpali seperti orang bodoh.

"Em rasa itu Ra, rasa ci?"

"Bukan apa apa Ra, jangan kau dengarkan dia." Sela Zaki cepat mendelik sebal pada Chandra.

"Apaan sih, biarkan aku ngomong jangan dipotong potong, itu lo Ra rasa cin."

Istri yang Ku HianatiKde žijí příběhy. Začni objevovat