Bab 18

1.3K 30 0
                                    

*Keesokkan harinya...

El yang memang sudah merasa lebih baik hanya karena kesempatan yang sudah diberikan oleh Rara, kini mulai bekerja kembali, di kantorlah saat ini ia tengah duduk terlihat sedang mengotak atik ponselnya dengan maksud menghubungi Chandra, terlepas dari kejadian ia memberi hukuman untuknya, dia berfikir ingin mengajaknya berbicara berdua.

"Ada apa?" Tanya Chandra disambungan telfon.

"Bisa kita bertemu? ada yang ingin aku sampaikan." Jawab El.

"Bukankah kita sudah tidak ada urusan lagi, untuk apa bertemu?" Tanya Chandra heran, menurutnya ia sudah keluar dari kantor El, walaupun belum mendapat izin resmi, hanya saja ia sudah tidak mau lagi berurusan dengan El, jadi untuk apa menurutnya.

"Ini penting, kita bertemu di Restoran, nanti aku kirimkan alamatnya padamu, aku menunggumu disana." Pungkas El seraya mematikan sambungan telfonnya, karena tidak ingin mendengar penolakan dari Chandra, lalu segera mengirimkan alamat Restoran tempat janjiannya bertemu.

"Apa yang membuatnya mengajakku bertemu?" Gumam Chandra dalam hatinya.

Sesuai janji Rara yang ingin mempertemukan kedua anaknya dengan El, iapun mengabarkan pada El jika kedua anaknya ingin bertemu, Elpun menyetujuinya tapi menjeda waktu setelah menemui Chandra terlebih dahulu, menurutnya sekalian saja bertemu kedua anaknya dan juga Rara di Restoran yang sama saja.

Tanpa berlama lama di Kantor, Elpun segera pergi dari sana menuju Restoran, kebetulan Restoran yang akan menjadi tempat bertemu adalah Restoran milik orang tua Ernan yang dikelolanya, karena menurut El sendiri ia menyukai nuansa Restoran tersebut.

Begitu sampai disana ia langsung memesan dua cangkir kopi untuknya dan juga Chandra, sembari menunggu ia kembali mengotak atik ponselnya, Ernan juga melihat El yang duduk sendirian disana, sampai akhirnya terlihat Chandra yang sudah sampai dan menghampiri El ikut duduk dihadapannya.

"Langsung ke intinya saja, ada apa?" Tanya Chandra to the point.

"Kenapa harus terburu buru, minum dulu kopimu itu." Jawab El.

"Baiklah." Jawab Chandra seraya menyeruput kopinya sedikit, lalu meletakkannya kembali.

"Aku sudah tau jika Vina dan Vano adalah anakku, mungkin kau adalah orang yang telah berjasa membantu Rara dan merawat kedua anakku, aku hanya ingin meminta maaf atas kesalahanku padamu waktu itu dan berterima kasih kau sudah menjaga kedua anakku dan juga istriku." Ungkap El.

Dia tau jika Chandra adalah orang yang telah membantu Rara, kemungkinan besar ia juga sudah merawat bahkan menjaga Rara disaat dia tengah mengandung kedua anaknya, teringat Vano dan Vina pernah bercerita dan menyebut nama Chandra, seketika membuatnya tau jika kedua anaknya sudah dekat lebih dulu darinya walaupun ia adalah ayah kandungnya.

"Untuk itu kau tidak usah repot repot berterima kasih, Rara sudah aku anggap seperti adik bagiku, bahkan kedua orang tuanyapun sudah menganggapku bagai putranya, kalau dengan kedua anak Rara mereka memang sudah aku anggap seperti keponakanku sendiri, jadi menurutku jika kau tidak berterima kasihpun aku tak mengapa." Jelas Chandra santai.

"Tetap saja Ndra, mereka bertiga adalah keluargaku dan tanggung jawabku, makanya kau berjasa bagiku, untuk itu selain meminta maaf, aku juga ingin kau kembali bekerja denganku, dan aku harap kau mau menerima tawaranku." Jelas El.

Chandrapun terdiam sejenak, memikirkan tawaran El padanya, mungkin maksud El baik, meminta maaf dan mengajaknya untuk bekerja kembali, dirasanya semuanya juga sudah terungkap dan sudah tidak ada lagi yang perlu dipermasalahkan, selama ini ia juga sudah lama bekerja dengan El, gajinya juga cukup fantastis menurutnya, dia juga merasa nyaman sekian lama bekerja dengan El.

Istri yang Ku HianatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang