Bab 9

1.9K 62 1
                                    

*Tujuh tahun kemudian...

Terlepas dari kehamilan seorang Rara, sampai tujuh tahun lamanya kini ia dikaruniai dua anak kembar yang satu berjenis kelamin laki laki dan yang satunya lagi perempuan, mereka bernama Elvano dan Elvina, Elvano yang menjadi kakak dan Elvina yang menjadi adik, kedua anak tersebut adalah buah hati dari El dan Rara, bahkan paras rupa Elvano sangat mirip sekali dengan El Rian selaku ayahnya jangan lupakan Elvina dia juga sangat mirip dengan Rara selaku ibunya, Rara sengaja memberi nama dengan nama depan El, karena dia tidak memungkiri jika kedua anak kembarnya tersebut memanglah anak El Rian suaminya tersebut.

Dipagi hari saat ini, terdengar kegaduhan Rara yang membangunkan kedua anaknya menyuruhnya untuk bersekolah, sekarang ia bahkan sudah tinggal bersama kedua orang tuanya Ayu dan Herlambang bahkan selama  tujuh tahun itu, El juga tidak pernah tau jika Rara sudah memiliki anak darinya, karena Rara memang membawa anaknya untuk tinggal bersama kedua orangtuanya saat berumur tujuh tahun seperti sekarang, sebelumnya dia tetap tinggal di Rumah Chandra pada saat ia menenangkan diri.

"Vano!! Vina!! bangun nak!! jangan membuat ibu berteriak teriak membangunkan kalian setiap pagi sayang!!" Teriak Rara sedikit keras sembari membuka jendela kamar kedua anaknya yang memang masih satu kamar.

"Iya bu!! lagian Vano juga tidak menyuruh ibu setiap pagi berteriak teriak." Jawab Vano begitu menyebalkan tapi juga terbangun dari tidurnya.

"Masih ngantuk ibu." Diikuti Vina yang mengeluh sembari menguap tapi juga ikut terbangun.

Rarapun menepuk keningnya tapi juga gemas pada kedua anaknya tersebut, mereka berdua memang pandai sekali menjawab, walau pada dasarnya mereka tetap tak berani melawan Rara, karena mereka takut sang ibu menangis, mereka tidak mau melihat ibunya menangis, teringat cerita omnya yaitu Chandra jika sang ibu sudah terluka sejak lama dan selalu menangis, jadi Chandra selalu memperingati keduanya untuk menjaga hati ibunya tersebut.

"Ibu beri waktu 15 menit dari sekarang, cepat siap siap, kalau kalian kelamaan ibu marah dengan kalian." Ancam Rara.

"Tidak!! jangan begitu bu!!" Teriak Vina langsung bergegas bersiap siap.

"Iya iya bu, ini mau mandi." Disusul Vano yang berjalan tergesa gesa mengambil handuk.

Rara yang melihat itu terkekeh pelan, kedua anaknya begitu lucu dan menggemaskan, apalagi jika melihat Vano ia berasa melihat sosok suaminya, karena sangat mirip dengannya bahkan cara berjalannya dan tingkahnya hampir sama persis dengan suaminya tersebut, teringat akan suaminya, iapun kembali memikirkan El, sampai sekarang El belum tau jika dia sudah menjadi seorang ayah.

"Entah sampai kapan aku merahasiakan kedua anakmu mas, sampai sekarang aku belum mau menemuimu, luka ini masih ada dari sekian lama aku meninggalkanmu bahkan sampai melahirkan kedua anakmu." Gumam Rara dalam hati sendu.

"Rara." Panggil Ayu lembut membuat Rara tersadar dari fikirannya.

"Ah ibu, kenapa bu?" Tanya Rara.

"Kau kenapa? tidak baik pagi pagi melamun, kemana kedua cucu ibu?" Tegur Ayu seraya menanyakan kedua cucunya.

"Mandi bu, ya sudah Rara mau buatkan bekal dulu untuk Vano dan Vina." Jawab Rara tersenyum lalu pergi meninggalkan ibunya yang masih dikamar kedua cucunya tersebut.

Dimeja makan kini Rara tengah menyiapkan bekal untuk kedua anaknya, ditemani Herlambang yang sudah terduduk disana, menantikan kedua cucunya hendak sarapan bersama, tak berapa lama munculah Ayu dan kedua cucunya tersebut dengan berseragam merah putih, iyah mereka berdua masih duduk di tingkat Sekolah Dasar.

"Pagi Kakek Ambang." Sapa Vano meledek seraya duduk dan terkekeh membuat Vina ikut terkekeh mengikuti kakaknya untuk duduk disebelahnya.

"Ck jangan Ambang Vano, terlalu tidak enak didengar, panggil kakek saja, kenapa malah menjadi kebiasaan." Tolak Herlambang mengeluh diikuti rasa sebalnya, membuat keduanya malah tertawa.

Istri yang Ku HianatiWhere stories live. Discover now