‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 5 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Bully-ing-

Beginne am Anfang
                                    

"Udah, cuekkin aja, itu udah jadi resiko kalo boncengan sama orang ganteng, " timpal Zayyan percaya diri.

Viona melirik Zayyan sebal. "Dasar cowok kepedean! "

"VIONA!! "

Suara teriakan itu mengalihkan atensi keduanya, terlihat Klara yang sedang melambaikan tangannya kearah Viona.

Viona menoleh kearah Zayyan, "Gue kesana duluan, thanks buat tumpangannya. "

Zayyan tersenyum, membuat lesung pipinya terlihat. "Tidak masalah cantik, silahkan bertemu sang besti, " balas Zayyan.

Viona hanya tersenyum canggung, bergegas ia berlari menghampiri Klara yang menunggunya, ketika sudah berada di samping Klara, sahabatnya itu langsung bertanya, meminta penjelasan.

"Vio, kok lo bisa berangkat bareng Jamal? gimana ceritanya tuh, " tanya Klara.

"Nanti aja gue ceritain, " jawab Viona cepat. "Ayo ke kelas. "

Viona menarik tangan Klara supaya pergi dari tempat itu, sebelum dirinya melangkah, Viona menoleh ke belakang, di lihatnya Zayyan yang masih dengan posisinya sembari memandangnya, dengan cepat Viona mengalihkan pandangannya kedepan lalu melangkah beriringan dengan Klara menuju kelasnya.

ˏˋ°•*⁀➷

Kantin terlihat sedikit lenggang, namun Zayyan and the bestie tidak mungkin absen ke tempat itu, kini mereka sedang duduk di meja pojok –tempat favorit mereka– baru Zayyan dan Fariz yang sudah duduk di tempat itu.

"Zain mana sih yam, lama bener, " tanya Fariz pada Zayyan yang sedang menikmati es tehnya.

"Ada apa nyariin gue," ucap Zain, seperti biasa, cowok itu datang dan pergi secara tiba-tiba. Sudah seperti syaiton saja.

Fariz menoleh. "Aaaa, abang Zain udan datang, adek kangen nih."

"Najis." timpal Zain datar.

Fariz mengerucutkan bibirnya. "jahad bener. "

"Hallo abang-abang semua!! "

Seru seseorang mengalihkan atensi ketiganya, tampak seorang cowok sedang berjalan kearah mereka, dia –Alex Rashangga– sepupu Zain yang baru saja pindah ke SMA Angkasa dua hari lalu, dirinya pun masih kelas 11. Tidak seperti Zain yang memiliki sikap cuek dan dingin, Alex justru berdarah random plus banyak tingkah.

Entah karena apa cowok itu berpindah sekolah, katanya sih ingin mencari suasana baru. Emang sekolah itu ngontrak ya? ada-ada saja.

"Eh cil, apa kabar lo, lama kita gak ketemu, " ucap Fariz menampol lengan Alex.

Cowok itu meringis sambil mengusap lengannya. "Cil, cil, gue bukan bocil bang! " balas Alex tidak Terima.

"Dulu pas kita ketemu kan lo masih kelas sembilan SMP. "

"Ya itu udah nggak bocil lah, kalo bocil tuh kelas enam SD, " koreksi Alex.

"Itu namanya bukan bocil Al. "

"Terus? "

"Bayik! lo mau gue panggil bayik? "

ZaynaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt