Scandal - 70

29 2 2
                                    

Start dari SMA Tribe acara Long March Tribe pun akhirnya resmi dilaksanakan pada hari Minggu pagi yang cerah ini. Meskipun persiapannya hanya satu minggu, namun mantan anggota BEST telah berhasil melakukan persiapan mereka dengan matang! Mulai dari kaos putih seragam dengan tulisan sablon #TribePride, lalu atribut-atribut lain seperti pita biru muda yang diikat di lengan sebelah kanan, bendera logo SMA Tribe yang dibawa tiap peserta beserta dengan misi-misinya untuk menyebarkan kebaikan. Dalam long march-nya, SMA Tribe berjanji akan tertib di sepanjang jalan. Dan akan berusaha semaksimal mungkin agar tidak mengganggu pengguna jalan lain.

Sudah pasti kemunculan mereka dalam jumlah yang bisa dibilang massive menyedot perhatian masyarakat luar. Bahkan tak sedikit yang memotret mereka akan malah ikut berlari bersama. Hal ini diperbolehkan, selama kedua belah pihak sama-sama tidak dirugikan. Karena memang salah satunya kan menyebar dampak yang positif. Bukankah berlari-lari di pagi hari salah satu bentuk perbuatan positif yang dapat meningkatkan kesehatan?

Tak hanya itu, beberapa peserta pelari juga beberapa kali terlihat membantu orang-orang yang mereka temui, yang kiranya membutuhkan bantuan. Seperti membantu menyeberang, membantu menolong saat ada yang jatuh dari sepeda, ada juga yang membantu membelikan es krim yang baru untuk anak kecil setelah es krim sebelumnya jatuh.

Dan untuk mendokumentasikan semua itu, Seven dkk sudah menyewa tim khusus dari luar sekolah. Hal ini sengaja Seven lakukan agar semua warga SMA Tribe bisa benar-benar ikut tanpa terkecuali. Jadi jangan risau soal dokumentasi. Sudah pasti aman dan oke.

Setelah melalui rute yang panjang dan menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam itu, project mantan BEST itu belum berakhir. Sesampainya kembali di SMA Tribe, mereka semua dikejutkan dengan keberadaan foodtruck yang menawarkan aneka makanan serta minuman secara gratis dan jumlahnya ada lebih dari 30 yang berjejer secara rapi di lapangan utama SMA Tribe. Makan setelah bercapek-capek menyenangkan bukan?

Semua warga SMA Tribe tampak begitu senang dan gembira. Tidak ada wajah sedih, murung, gelisah, marah apalagi takut. Semua benar-benar menikmati project yang sudah dikerjakan sebegitu niatnya oleh mantan anggota BEST ini.

Malamnya, hype anak-anak SMA Tribe masih belum reda. Justru inilah saatnya mereka meramaikan sosial media setelah lelah seharian mengikuti project besar-besaran mantan BEST. Hampir semuanya mengunggah aktivitas hari ini di sosial media dengan menyertai hashtag #TribePride seperti yang diminta oleh mantan BEST itu sendiri. Hal itu diputuskan agar seluruh siswa SMA Tribe wajib tetap bangga pada sekolah mereka sendiri terlepas dari berbagai skandal yang ada.

Kesalahan yang sudah dilakukan, tidak pernah di-reset. Tapi bisa dijadikan bahan evaluasi agar ke depannya bisa bertindak lebih hati-hati dan benar. Tidak apa-apa salah, yang penting memperbaiki di masa yang akan datang. Berani salah, berani akui. Renungi. Dan ujung-ujungnya tetap, harus diperbaiki.

Di luar dugaan, rupanya yang mengunggah aktivitas itu tidak hanya datang dari warga SMA Tribe, tetapi juga masyarakat yang tadi ikut serta dalam project tersebut. Mereka ikut meramaikan jagat maya. Hingga hashtag #TribePride sampai menjadi trending topic di twitter!

"Sial! Mereka segampang itu ngebalikin keadaan!" Bisma hanya bisa tersenyum miris melihat apa yang sedang ramai dibicarakan di sosial media.

**

Hari Senin, Seven langsung dipanggil oleh kepsek. Hari ini hanya kepsek seorang, karena ketua yayasan berhalangan hadir dan sudah menitipkan sesuatu kepadanya. Untuk itu, kepsek harus menyampaikannya.

"Bapak nggak bisa bilang kalau project kalian benar-benar berhasil membersihkan nama baik SMA Tribe."

"Saya juga sudah bilang kalo keyakinan saya hanya 80%."

"Ya, semalam Bapak menelusuri sosial media hingga larut. Bapak masih menemukan hate comment yang menjelek-jelekkan citra SMA Tribe."

"Seberapa banyak?"

Kepsek diam sejenak. Memang ya, mantan ketua BEST yang kompeten ya seperti ini. Tidak peduli siapa lawan bicaranya, akan tetap bersikap tegas. "Ya, tidak sebanyak itu memang."

"Tapi?"

Lagi-lagi kepsek diam. Seven... pandai sekali anak ini memojokannya. Tanpa sadar, kepsek pun tersenyum. Senyum beliau, membuat kening Seven mengerut. "Tidak ada tapi."

Kali ini satu alis Seven terangkat.

"Karena baru 80%, pihak sekolah dan ketua yayasan memutuskan untuk menyerahkan 20% kepada kalian untuk benar-benar mampu membersihkan secara tuntas sekolah kita tercinta, SMA Tribe." Sesuatu yang ketua yayasan titipkan kepada kepsek akhirnya tersampaikan. Ya, meskipun dengan improvisasi kalimatnya sendiri.

Seven pun mendengus.

Sontak membuat kepsek heran sekaligus kesal, "Kenapa ekspresi kamu seperti itu?"

"SMA Tribe bakal jadi apa kalo nggak ada BEST, Pak?" sindiran itu membuat kepsek mati kutu.

**

Seven terkejut. Begitu keluar dari gedung A, kemudian menyusuri jalan setapak di samping pepohongan rindang di sekitaran gedung A yang berlanjut hingga gedung B. Dan tepat di belakang gedung B yang merupakan lapangan utama, dirinya disambut oleh hampir seluruh anak SMA Tribe yang menantikan kabar terbarunya terkait dirinya-yang mewakili mantan BEST-menemui kepsek. Di barisan paling depan, berdiri ke-9 rekannya. Lalu di belakang ke-9 rekannya, ada Anjani dan Cassie yang saling bergandengan tangan dengan wajah harap-harap cemas. Wajah yang sama, yang Seven lihat dari banyaknya anak-anak yang lain yang menantikannya.

"Ven, gimana?" Sakaris langsung bertanya.

Di samping Sakaris ada Sana yang menggigit bibir bawah saling merangkul satu sama lain dengan Marin.

Seven tidak segera menjawab. Cowok itu malah tersenyum.

"Bang Tujuh, lo tuh ya!" seru Ribi geram.

"Bang!" desak Kiel.

"Kalian semua ngapain pada di sini panas-panas sih?" malah Seven bertanya seperti itu pada semuanya.

Ajaib, yang menjawab malah anak-anak lain yang ada di belakang mantan BEST. "Kita nungguin kabar terbaik lo, Ven!"

"GUE DUKUNG BEST REBORN!"

"POKOKNYA BEST HARUS ADA LAGI DENGAN FORMASI 45!"

"GO BEST GEN-45!"

"BEST!"

"BEST!"

"BEST!"

Dan secara kompak, anak-anak itu meneriaki BEST dengan penuh pengharapan. Seven, bersama dengan ke-9 rekannya yang membalikkan badan dibuat terdiam dengan antusias serta dukungan mereka yang akhirnya kembali didapat.

Tak jauh dari tempat itu, kepsek dan beberapa jajaran guru tersenyum melihatnya. Sudah pasti SMA Tribe butuh mereka. Sudah pasti SMA Tribe membutuhkan BEST!

Seven kembali tersenyum. Kali ini dengan lebih lebar.

"Jangan bikin gue geram, Kak." Kata Topan sebal karena menurutnya Seven terlalu bertele-tele.

"Gue deg-degan. Sumpah!" lanjut Ikky.

"Tandanya lo masih idup." Ujar Gangga menimpali perkataan Ikky.

Sementara River hanya mendengus. Dilihat dari wajah sumringah Seven saja, ia sudah tau apa yang telah terjadi.

Dengan satu tarikan nafas, Seven berbicara dengan lantang. Menyampaikan kabar baik yang sudah ia dapat dan membagikan kebahagiaan itu bagi orang yang memilih untuk bahagia. "HARI INI, HARI SENIN, SECARA RESMI... SEVEN, SAKARIS, SANA, TOPAN, RIVER, GANGGA, KIEL, RIBI, MARIN DAN IKKY KEMBALI MENJADI ANGGOTA BEST UNTUK SMA TRIBE!"

** TAMAT **

Thank you untuk yang sudah mengikuti cerita ini dari awal sampe akhir. See ya on another story! Cheers!

Best ScandalWhere stories live. Discover now