Scandal - 10

28 5 0
                                    

"Jadi apa rencana lo?"

Sejak kabar project BEST selanjutnya tersebar melalui sosial media tim jurnalistik, Bisma tidak berhenti bertanya pada Abyasa soal rencana Abyasa yang mungkin akan terlaksana di hari yang sama acara itu lomba sains SMP berlangsung. Bisma menjadi orang yang paling gerah kalau-kalau acara besok berlangsung lancar. Apalagi setelah BEST berhasil membereskan persoalan keracunan kemarin. Alih-alih ia menghasut orang agar membenci BEST, malah pada memuja-muja BEST.

Abyasa diam. Ia tidak menjawab pertanyaan Bisma. Atau lebih tepatnya tidak bisa. Karena di hari yang sama, sepupunya juga akan mengikuti perlombaan itu. Ditambah, ibu dari sepupunya yang berarti adalah tantenya juga turut hadir. Seperti yang sudah diberitakan, bahwa orang tua atau wali murid dari siswa yang ikut berlomba juga akan ikut berkunjung ke SMA Tribe.

Aslinya, Abyasa juga sudah gatal dan tidak bisa tinggal diam melihat BEST akan sukses menggelar acara untuk kesekian kali. Tetapi di sisi lain, tidak mungkin juga ia membuat masalah di depan sepupu serta tantenya.

"Oh, atau segini doang usaha lo?" Bisma berdecak. Kesal karena Abyasa tidak meresponnya sama sekali.

Abyasa tetap tidak bereaksi di saat Bisma terang-terangan melecehkannya.

"Oke. Gue bakal bertindak dengan cara gue sendiri." Keputusan Bisma sudah dibuat. Tidak bulat-bulat amat sih, tapi Bisma terus meyakinkan diri kalau usahanya nanti untuk menghancurkan acara BEST pasti akan sukses.

🎡🎡

"Gue kagum sama BEST. Mereka bener-bener bekerja dengan amat sangat baik demi SMA tercinta kita. Kalo ada penghargaan best student, udah pasti mereka juaranya. No debat!" tak jauh beda seperti Bisma, Lana—beserta siswa-siswa lain—juga turut membicarakan project BEST yang paling baru. Tentang lomba siswa SMP itu.

Cassie hanya menggumam. Tidak terlalu ia dengarkan omongan Lana. Soalnya dalam setiap harinya, pasti Lana akan selalu berbicara soal BEST. Yang katanya BEST begini, BEST begitu, BEST anu, BEST apa. Pokoknya seperti itulah. Kadang Cassie sampai jengah sendiri mendengarnya.

"Sayang adek gue masih SD. Coba kalo SMP, udah pasti gue suruh ikut." Bibir Lana manyun menyadari kenyataannya yang tidak seindah bayangannya.

"GUYS, ADA BEST!" teriakan itu membuat semua anak di kafetaria, baik yang masih mengantri makanan maupun sudah duduk di bangku masing-masing menjadi kaget sekaligus tidak percaya.

Anak-anak BEST mau menghabiskan waktu istirahat di kafetaria? Membaur dengan siswa-siswa lain? Apa tidak salah? Selama ini, semua orang tau kalau semua anggota BEST nyaris tidak pernah makan di kafetaria pada jam istirahat makan siang. Sebab mereka sudah punya campbest yang dilengkapi fasilitas pantry dengan pilihan makanan sesuai keinginan mereka.

"Cas, lo denger barusan?" telinga Lana langsung memicing mendengar teriakan itu.

Cassie mengangguk. "Iya denger. Tapi bukannya mereka nggak pernah makan di kafetaria ya?"

"GUYS, BENERAN ADA BEST! BEST KE SINI GUYS!" teriakan dari orang yang berbeda ikut terdengar. Teriakannya jauh lebih heboh dari teriakan orang yang pertama.

Alhasil, kafetaria yang semula tenang mendadak jadi riuh. Semua sibuk memperbaiki diri. Takutnya, BEST mau mengadakan sidak. Seperti yang pernah dilakukan beberapa bulan yang lalu guna melihat keadaan kafetaria. Apakah terjadi perbuatan yang merugikan siswa lain seperti misalnya mengklaim meja tertentu menjadi milik circle-nya. Atau parahnya, terjadi keributan.

"Jangan-jangan mereka mau sidak." Rupanya Lana juga berpikiran sama.

"Sidak apaan?" tanya Cassie bingung.

Best ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang