Scandal - 2

88 6 0
                                    

Koridor kelas 10 ramai bukan main. Siswa-siswa yang mau melewati area itu untuk ke kelas, terpaksa jadi terhambat. Dikira terjadi sesuatu seperti misalnya perkelahian seperti tiga hari yang lalu, rupanya keramaian itu terjadi karena adanya salah seorang anggota BEST yang terjebak. Ah, bukan terjebak. Sepertinya memang cowok itu sengaja datang ke situ hingga terjadilah keramaian ini.

"Kamu cantik. Tapi kamu terlalu kecil buat aku."

"Kecil apanya, Kak?"

"Kecil usianya."

"Tapi kan kita cuma beda satu tahun, Kak."

Kiel menggeleng sembari tersenyum. "Kamu belajar dulu ya? Setelah belajar dan udah agak gede dikit, kamu bisa datang lagi ke aku."

Ucapannya yang lembut, diakhiri dengan tepukan di atas puncak kepala sang gadis itu sebanyak dua kali.

Mau sakit hati, eh malah dibuat melayang. Alih-alih menangis karena baru saja tertolak oleh salah satu kakak kelas idaman, gadis itu malah terkesima dengan apa yang baru saja ia dapatkan. Sentuhan tangan dari Kiel!

Cewek-cewek yang melihatnya sontak melotot. Yang tadinya mereka dibuat ikut merasa prihatin karena cinta sang cewek tertolak, menjadi iri karena dalam sekejap cewek itu menjadi cewek paling beruntung.

Kiel pun membalikkan badan selagi cewek itu masih mematung karena masih tak percaya dengan apa yang Kiel lakukan padanya. Tidak seperti anak-anak lain yang terjebak karena macet manusia, ketika Kiel hendak pergi, dengan kompak anak-anak yang memenuhi koridor itu memberikan jalan baginya agar bisa lewat dengan leluasa.

"Hai, Ikky!" sebelum benar-benar pergi, Kiel sempat berpapasan dengan Ikky yang baru tiba di sekolah.

Sebelum Ikky menjawab, lebih dulu Kiel melihat seorang gadis di sebelah Ikky. Tak hanya melihat, gadis itu juga sempat menatap Kiel. Hingga pertemuan mata keduanya pun tak bisa terelakkan.

Di saat yang bersamaan, Kiel yang bisa segera mengetahui bahwa gadis itu memiliki paras yang cantik, segera mengedipkan satu matanya. Si gadis yang melihat itu seperti kaget dan buru-buru mengalihkan perhatiannya.

"Kenapa, Cas?"

Gadis yang dipanggil Cassie itu hanya menggelengkan kepala. Enggan memberi tau pada temannya, Lana tentang apa yang baru saja terjadi. Kiel mengedipkan satu mata padanya. "Yuk, cepetan ke kelas."

"Duluan aja. Gue kepo nih, barusan ada apaan. Mana tadi ada Kak Kiel lewat. Astaga, Tuhan! Ganteng banget! Kelewatan bener-bener!" tak jauh beda dari cewek kebanyakan, Lana juga termasuk ke dalam golongan cewek-cewek yang terpesona dengan ketampanan wajah Kiel yang baru saja menyambangi area kelas 10.

"Kalo nggak ganteng, dia nggak mungkin laku jadi playboy." Sambung Ikky namun Lana sudah tidak mendengarnya lagi. Tuh, lihat. Lana bahkan langsung bergabung dengan cewek-cewek lain yang masih bertahan di koridor. Membiarkan Cassie tertinggal di belakang bersama Ikky.

Cassie menoleh, menatap Ikky yang lebih tinggi darinya. "Jadi bener Kak Kiel itu playboy?"

"Banget. Liat cewek cakep dikit langsung diembat."

Cassie langsung merasa tidak nyaman. Ia jadi teringat dengan kejadian singkat tadi. Ya, Cassie akui memang Kiel itu tampan. Tapi maaf, setampan apa pun Kiel tetapi jika ia adalah seorang playboy, itu tak jadi berarti bagi Cassie.

"Kenapa?" Ikky bertanya. Heran karena sikap Cassie mendadak berubah jadi aneh.

Cassie menggelengkan kepalanya cepat. "Nggak papa. Anu, apa lo nggak papa bilang Kak Kiel playboy ke gue? Lo sama dia kan sama-sama anggota BEST."

Best ScandalWhere stories live. Discover now