Scandal - 42

15 4 0
                                    

Untuk pertama kalinya, Abyasa, Bisma, Denver dan juga Marin berkumpul bersama. Tentu saja itu bukan pertemuan tanpa sengaja, melainkan pertemuan yang sudah diatur oleh Abyasa di sebuah tempat karaoke. Tadinya, pertemuan itu akan dilakukan di rumah Abyasa seperti biasa. Tapi karena ada Marin, terpaksa ia ubah lokasinya. Ia tidak ingin jika Anjani sampai melihat Marin di rumah. Marin adalah kartu yang belum Anjani tau.

"Brengsek! Kenapa lo bawa-bawa Ribi, hah?!" Denver kesal bukan main dengan apa yang baru saja Marin sampaikan. Ya, kedatangan Marin hanya untuk melaporkan bagaimana kondisi internal BEST saat ini setelah ia memfitnah Ribi.

Marin melengos. Sama sekali tidak peduli atau takut dengan amarah Denver. Urusannya di sini hanya dengan Abyasa. Bukan Denver apalagi Bisma.

"Ver, dengerin gue." Abyasa merangkul Denver, lalu memaksanya duduk dengan pelan.

Denver yang masih marah, terus menatap ke arah Marin yang sejak tiba hanya berdiri di belakang pintu. Memang mereka bertemu di tempat karaoke, tetapi tak satu pun dari mereka yang bernyanyi, meski suara musik diperdengarkan.

"Bukannya lo pengen pacarin Ribi?" tanya Abyasa.

Mata Denver segera beralih ke Bisma. Seingat Denver, ia tidak pernah mengatakan hal semacam itu di depan Abyasa. Satu-satunya yang Denver katakan hanya mengecam Abyasa untuk tidak mencoba menyentuh Ribi.

Ditatap seperti itu oleh Denver, Bisma segera mengambil mic kemudian menyanyikan lirik lagu yang sedang disetel dengan suara parau.

Satu ujung bibir Abyasa terangkat, "Ini saatnya lo ambil Ribi."

Mata Denver kembali beralih. Kini ke arah Abyasa.

"It's okay. Gue masih tetep dukung lo kok. Walaupun lo udah ngehianatin geng motor lo dan yeah, ngerugiin gue. Tapi dikit." Abyasa mulai mengurai rangkulan di bahu Denver.

Entah kenapa, meski Abyasa berkata demikian, Denver merasa sebaliknya.

"Gue rasa udah saatnya lo buat hapus video itu." suara Marin menginterupsi pembicaraan Abyasa dan Denver. Bisma yang tadi bernyanyi tidak jelas, sekarang juga berhenti.

"Hm?" Abyasa menggumam.

"Gue udah ngelakuin banyak hal buat lo. Elang juga udah pernah sekali. Udah cukup kan?"

Kemudian Abyasa pun terbahak. "Lo bahkan belum berbuat apa-apa, Rin." Katanya di sela tawanya.

"Hah? Jangan becanda! Gue udah bikin Ribi sama Topan berantem sekali, gue udah ngasih tau lo soal keberadaan Anjani, terakhir gue udah bikin anak-anak mulai curiga sama Ribi. Masih kurang apalagi?" mendadak Marin jadi kesal dan hilang kesabaran.

"Cuma itu kan?"

"Maksud lo?" Marin benar-benar tidak mengerti.

Abyasa menyeringai, "Kalo lo mau gue bener-bener hapus video bokep lo, lo harus bekerja lebih giat lagi."

**

Setelah melalui serangkaian proses investigasi, akhirnya ditetapkan bahwa apa yang menimpa Seven merupakan sebuah kasus penganiayaan yang melibatkan sebuah geng motor dengan motif cinta setiga. Tak hanya penetapan kasus, beberapa nama juga sudah ditetapkan sebagai tersangka dan siap untuk diproses secara hukum. Nama-nama tersebut antara lain Eksa sebagai eksekutor utama, Resa sebagai eksekutor kedua, Heri sebagai eksekutor ketiga, Beni sebagai eksekutor keempat dan Nino sebagai eksekutor kelima. Kelima orang itu merupakan ketua dan anggota geng motor yang ikut memukuli Seven hingga koma. Sedangkan anggota lain yang ada di TKP, hanya diperiksa sebagai saksi. Ditangkapnya Eksa, sekaligus menjadi akhir bagi geng motor yang sudah ia pimpin selama 3 tahun.

Best ScandalWhere stories live. Discover now