Scandal - 41

17 4 0
                                    

"Sekarang kamu udah bisa hapus video itu kan?" Elang berbicara pada Abyasa yang ia temui diam-diam di tempat parkir sepulang sekolah.

Abyasa tersenyum. Senyum merendahkan. "Cuma karena Bapak udah ngelakuin satu hal kemarin, bukan berarti saya akan ngehapus video itu."

"Apa itu semua nggak cukup? Anak-anak lain mulai mempertanyakan Topan." Kedua alis Elang menyatu.

"Pak, yang saya incer semua. SEMUA. Bukan cuma Topan. Oke?" Abyasa tersenyum lagi. Kemudian tanpa mengatakan apa pun, ia segera memasuki mobilnya. Ada yang harus ia lakukan. Yaitu menjemput adik tersayangnya ke rumah Cassie setelah Marin memberi tahu keberadaannya.

**

Baru sehari sadar, kenyataan buruk sudah langsung menyerang diri Seven. Atas permintaannya, Seven ingin tau semua keadaan yang telah terjadi selama ia koma. Dan setelah ia sudah mendengar semuanya, Seven merasakan pusing dan mual dalam waktu yang sama.

"Jangan terlalu maksain diri, Ven." Sana segera menahan lengannya.

"Nggak papa, gue nggak papa, San." Ujar Seven.

"Kak, lo belum sepenuhnya pulih. Lebih ba—"

Ucapan Ikky terpotong ketika tiga orang tak mereka kenal tiba-tiba masuk ke kamar inap Seven. Rupanya, mereka adalah polisi yang akan meminta keterangan pada Seven untuk kelengkapan kasus Seven.

**

"Kasian Kak Seven. Baru sembuh tapi harus udah menderita lagi." ujar Ikky begitu keluar dari kamar Seven.

"Ya mau gimana lagi. Mau nggak mau, cepat atau lambat Kak Seven juga harus tau." Timpal Kiel.

Drrt... drrt...

Ponsel Gangga bergetar. Memunculkan sebuah nama She's Virgo. Ia pun segera meminta waktu dan sejenak menjauh dari teman-temannya untuk bisa berbicara dengan Cassie. "Halo?"

"Kak, gawat, Kak! Barusan Kak Abyasa jemput Anjani secara paksa!" suara Cassie terdengar sangat panik saat melaporkannya pada Gangga.

Dan dalam sejekap, kini mereka telah berpindah dari rumah sakit ke rumah Cassie dengan formasi Sakaris yang menggunakan penyangga kaki Gangga dengan tangan di-gip, River, Kiel, Ribi, Sana serta Marin. Topan yang masih harus menjalani masa skorsing dilarang mengikuti aktivitas BEST juga.

"Tadi tau-tau Kak Abyasa datang ke sini, Kak. Minta ketemu Anjani. Tadinya udah saya larang, tapi dia maksa masuk sampe akhirnya nggak sengaja ketemu Anjani yang lagi habis ambil minum. Terus dia langsung nyeret Anjani buat pulang tanpa bisa dicegah, Kak." Cassie menceritakannya dengan cemas di hadapan anggota BEST itu.

"Bentar. Bukannya kata Ikky, nggak ada yang tau kalo Anjani sementara nginep di tempat Cassie selain kita ya?" Sakaris bertanya sembari mengingat cerita Ikky.

Cassie mengangguk. Berani menjamin kebenaran cerita itu. "Anjani sementara masih dilaporin sakit ke sekolah, Kak."

"Siapa yang udah ngebocorin keberadaan Anjani?" Ribi langsung menembak pertanyaan itu sambil menatap satu per satu orang yang ada di tempat itu.

"Bukan gue, Kak! Suer!" Ikky takut. Takut ia dijadikan tersangka yang sudah cepu.

"Jadi ada impostor di antara kita." Gumam Gangga.

"Bi," ucap Sana pelan.

"Ya?"

"Selain kita di sini, masih ada orang yang tau tentang keberadaan Anjani."

Kening Ribi berkedut.

"Yang nganterin Anjani ke sini. Denver."

Sungguh Ribi tidak memikirkan satu nama itu. Bahkan ia lupa. Ya, rasanya memang yang paling mungkin untuk melakukan itu adalah Denver. Siapa lagi? Apalagi Denver kan memang bersekongkol dengan Abyasa.

Best ScandalWhere stories live. Discover now