Chapter 35

14.6K 1.6K 188
                                    

Rule No.35

"In the end, your hands are covered in blood"

***

Keesokan harinya, Jethro mengendarai mobilnya menuju tempat tinggal yang baru keluarga Gideon dan Gilleon. Ia datang hanya untuk sekedar menyapa.

Rumah serba kayu menjadi pemandangan pertama yang Jethro lihat begitu ia keluar dari mobilnya. Rumah ini masih cukup baik untuk ditinggali, namun tetap saja akan terasa berbeda jika orang yang menempatinya terbiasa dengan kemewahan. Mereka pasti merasa sangat enggan. Padahal, rumah ini sangat luas hanya kurang dengan fasilitasnya saja.

Rumah Gideon dan Gilleon hanya berjarak tiga rumah saja. Mereka tinggal cukup berdekatan.

"Oh, Jethro?!" Itu Kai yang memanggil Jethro. Kebetulan dirinya sedang menanam tanaman dihalaman depan rumahnya.

Jethro menaikkan satu alisnya begitu mendengar namanya dipanggil oleh seseorang. Dia terlihat asing.

Kai berlari mendekat pada Jethro dan meninggalkan kegiatan menanamnya begitu saja.

"Aku Kai!" Ucapnya begitu sampai dihadapan Jethro.

Jethro terlihat berpikir, Kai? Ah, jadi anak ini yang dulu sering mengunjunginya secara diam-diam.

"Jethro bagaimana kabarmu?" Kai terlihat begitu excited bisa bertemu dengan Jethro kembali setelah sekian lama.

"Baik, bagaimana denganmu?" Jethro menatap Kai dengan senyum tipisnya. Remaja di depannya ini lebih pendek darinya.

"Tidak baik, aku selalu ingin bermain denganmu!" Seru Kai.

"Bermain?" Kai terlihat setipe dengan Louie dalam penglihatannya. Tidak tahu saja Jethro bagaimana perangai Kai jika sedang bersama keluarganya. Mulut pedas dan tatapan sinis nya sungguh menusuk.

"Ah, maksudku bertemu." Kai tertawa gugup sembari menatap Jethro.

Jethro mengangguk saja, dia benar-benar mirip dengan Louie. Hanya saja Kai terlihat jauh lebih dewasa.

"Jethro, apa aku bisa menjadi temanmu sekarang?" Kai sejak dulu selalu mengatakan ini pada Jethro, namun pada saat itu Jethro selalu menghiraukannya karena menganggap Kai sama saja dengan keluarganya yang lain.

"Teman?" Jethro tidak tahu bagaimana rasanya memiliki teman. Ia selalu sendirian, dan hanya menganggap orang-orang disekitarnya sebagai rekan kerja. Kata teman dan keluarga masih terdengar asing baginya.

"Ya! Teman adalah seseorang yang selalu ada di sisimu, membantumu disaat susah, menemanimu bermain dan masih banyak lagi. Manusia tidak bisa hidup sendirian di dunia ini, Jethro." Jelas Kai panjang hanya pada Jethro.

Jethro berpikir sebentar, yah mungkin tidak ada salahnya menerima anak ini sebagai temannya. Sebagai bonusnya, akan ia jadikan Kai sebagai sekutu yang akan mengawasi keluarga Gilleon.

"Baiklah." Jawab Jethro yang mendapat pekikan senang dari Kai.

"K-kalau begitu aku juga!" Sahut Charles yang sedari tadi memperhatikan dan bersembunyi dibalik pohon sebelah rumahnya.

Jethro menengok pada Charles dengan kerutan di dahinya.

"Tapi sebelum itu, a-aku ingin meminta maaf padamu!" Suara Charles terdengar sangat gugup.

"Kau boleh melakukan apa saja padaku, tidak kau bebas menyuruhku apapun itu. Aku akan melakukannya sesuai perintahmu." Lanjutnya sembari menatap Jethro penuh harapan. Minta maaflah sebelum kau menyesal, itu yang Charles lakukan saat ini.

Game OverWhere stories live. Discover now