Chapter 11

14.6K 1.3K 5
                                    

Rule No.11

Teach them your way

***

Ruang kerja Jethro dan juga lantai khusus para pemimpin di kantor Romanova sudah selesai di renovasi. Desain elegan juga modern dengan warna serba hitam putih menjadi pilihan Kaivand yang merasa cocok dengan karakter Jethro.

"Tuan, bagaimana menurut anda?" Tanya Kaivand yang penasaran dengan pendapat Jethro tentang hasil renovasinya.

Jethro melihat sekeliling ruangannya yang berubah cukup drastis. Terlihat elegan dan yang paling penting semuanya terlihat rapih dan tersusun. Warna yang dipilih juga netral dan membuatnya nyaman.

"Nyaman dan rapih." Jawab Jethro sembari mendudukkan dirinya di kursi kerjanya. Pria itu juga merasa cukup puas begitu melihat lorong yang sebelumnya sangat norak berubah menjadi lebih elegan dan terlihat tertata.

Kivand bernapas lega begitu  mendengar pendapat Jethro. Tidak sia-sia ia begadang hanya untuk memilih desain yang cocok untuk tuannya.

"Kerja bagus." Ucap Jethro.

"Terima kasih, tuan. Saya merasa senang jika anda menyukainya." Balas Kaivand dengan senyumnya.

Jethro mengangguk sembari membuka dokumen yang sudah di siapkan Kaivand diatas mejanya.

"Bagaimana dengan kemajuan real estate yang tertunda?" Tanya Jethro tanpa mengalihkan tatapannya dari dokumen yang sedang ia lihat.

"Semuanya sudah mulai beroperasi sejak dua minggu yang lalu. Persetujuan dari para klien dan juga perizinan sudah kita dapatkan semua, sedangkan dokumen lainnya sedang kita proses." Jelas Kaivand.

"Selesaikan dengan baik, saya tidak mau mendengar ada kesalahan. Jangan sampai Romanova kehilangan kepercayaannya lagi di depan para klien." Ucap Jethro penuh penekanan.

"Baik, tuan."

"Kau bisa pergi." Suruh Jethro.

Kaivand mengangguk lalu melenggang pergi keluar dari ruangan Jethro.

"Sekarang, mari kita lihat bukti yang dia kirim." Gumam Jethro sembari membuka email yang sudah terkirim padanya sejak kemarin.

Klik

Jethro menggeleng tidak percaya begitu melihat berbagai foto yang ia lihat, "Ck, benar-benar sampah."

Di foto pertama yang ia lihat, ada potret Seena yang sedang asik merokok dengan santai sembari menyaksikan teman-temannya yang lain mengeroyok salah satu siswi dengan parah. Tidak lupa, orang suruhannya pun mengiriminya bukti video yang konkrit.

Sedangkan di foto kedua, terlihat potret Jayden yang sedang asik bermain dengan dua wanita di club sembari meminum alkohol, tidak lupa dengan bukti video yang juga dikirim. Dan terakhir, Jethro benar-benar tak habis pikir begitu melihat Alice yang terlihat sedang menjambak rambut seorang wanita dengan kasar. Begitu ia menonton video yang dikirim, ternyata Alice mengancam lawan main filmnya agar si korban menyerahkan peran utamanya pada Alice.

"Bajingan sampah." Umpat Jethro.

Jethro membuka dan membaca file yang juga dikirim bersamaan.

"Seena akan debut sebagai idol?" Jethro tersenyum sinis begitu membacanya. Seorang pembully menjadi idol? Lelucon macam apa ini?!

"Bulan depan, heh? Cepat sekali." Jethro sudah merencanakan akan menjadi seperti apa Seena pada akhirnya. Tepat seminggu setelah gadis itu debut, fakta yang mengejutkan akan ia sebar seluas mungkin.

Game OverWhere stories live. Discover now