Chapter 25

14.3K 1.7K 74
                                    

Rule No.25

"Nah, just let the monster hunt its prey."

***

Sudah tiga hari terlewati namun Jethro masih belum membuka kedua matanya. Hari ini akan menjadi keberangkatan Gillmore dengan yang lainnya juga bersama Jethro untuk kembali ke negara tempat mereka tinggal.

"Mas, semua akan baik-baik saja kan?" Tanya Alora pada sang suami. Rasanya khawatir begitu ia dan keluarganya harus membawa Jethro pindah dengan bantuan alat-alat rumah sakit yang masih menempel apik ditubuhnya.

"Tenang saja, ada dokter dan dua orang perawat yang akan ikut dengan kita. Mereka akan menjaganya di pesawat." Ucap Gillmore menenangkan sang isri.

"Mom, dad, ayo masuk sekarang." Sahut Matteo mengajak kedua orangtuanya untuk masuk kedalam pesawat pribadi mereka. Jethro pun sudah berada di salah satu kamar di dalam pesawat itu. Mereka akan berangkat sebentar lagi.

"Dimana Matthew?" Tanya Alora yang mencari keberadaan si sulung. Wanita itu terlihat sedikit panik begitu dirinya tidak menemukan keberadaan salah satu anaknya di dalam pesawat.

"Dikamar menemani Jethro." Jawab Matteo sembari menyimpan barang bawaannya di salah satu kursi kosong di dalam pesawat.

Alora menghela napas lega. Ia selalu saja mudah panik akhir-akhir ini.

"Tenangkan pikiranmu, sayang." Ucap Gillmore sembari menuntun sang istri untuk duduk di sampingnya.

"Kamu terlalu banyak berpikir akhir-akhir ini." Lanjutnya.

"Aku tahu." Lirih Alora sembari memeluk tubuh besar Gillmore di sampingnya. Ia harus merilekskan tubuhnya sebentar untuk saat ini.

To the honorable guest Mr. Gillmore and family, welcome to private flight with service from xx to xxx. We'll be on the air in about five minutes. We ask you to please fasten your seatbelts at this time, and please turn off all electronic devices you bring, including mobile phones and laptops. Thank you for choosing our private flight. Enjoy your Flight.

Matthew yang sedang menemani Jethro di salah satu kamar pesawat milik daddy nya, menatap Jethro dengan senyum tipisnya begitu mendengar pemberitahuan dari sang pilot akan keberangkatan mereka.

"Kehidupan barumu akan segera datang, son." Ucapnya.

***

"Mommy! Aku mau kita pindah sekarang juga!" Alice, gadis manja itu sedang merengek pada sang mommy begitu tahu mereka dengan keluarganya yang lain dipaksa pindah oleh seseorang yang katanya saudara dari sang kakek.

"Ayah, sebenarnya apa yang terjadi?!" Kesal Diego. Beberapa jam yang lalu, ia kedatangan seseorang tak diundang yang menerobos masuk ke dalam mansion nya. Tiba-tiba saja orang itu menyuruhnya untuk berkemas dan segera keluar dari mansion miliknya sendiri.

"Ewh! Mommy lihat, ada kecoa di sana!" Panik Alice begitu melihat seekor kecoa di ujung ruangan.

Charles yang juga melihatnya segera menginjak kecoa itu dengan santai. Adiknya ini benar-benar berisik di waktu yang tidak pas. Sudah tahu keluarga mereka sedang terkena masalah yang cukup pelik, namun gadis itu hanya terus merengek dan merengek pada mommy nya.

"Apa kita sungguh-sungguh akan tinggal disini?" Gumam Freya lemas sembari melihat sekelilingnya yang sangat jauh berbeda dengan tempat tinggalnya dulu.

Dante melirik sang istri dengan helaan napasnya, "Kita dengarkan dulu penjelasan ayah."

Gideon menghela napas begitu melihat tatapan keluarganya yang menuntut penjelasan darinya.

Game OverWhere stories live. Discover now