13

6.6K 416 9
                                    

"Oh shit, akun kompor! Bisa-bisanya bikin berita ga bener!" Pagi hari Marsha mengawali harinya dengan mencaci maki akun yang sudah membuat berita tentang dirinya.

"Eh! Gimana kalau Zeefan liat?!" Rasa panik sekejab mendatangi Marsha.

"Eh, tapi buat apa juga gue pikirin dia? Toh pasti dia taulah, kalau berita kayak gini udah biasa, toh juga pasti ga bener selagi bukan gue yang ngumumin langsung."

"Ni orang bener-bener ga ada ngirim pesan ke gue? Chat gue aja ga dibales? Awas aja lo!" Kesal Marsha, karena Zeefan masih saja tak ada kabarnya sama sekali. Marsha dengan kesal beranjak pergi ke kamar mandi untuk bersiap, karena pemotretan hari ini akan dilakukan pukul 9 pagi.

~~~~

Di sisi lain Zeefan sudah rapi dengan pakaian kerjanya. Dia mengambil tas slempang kerjanya dan beranjak keluar dari kamar. "Loh Zeefan mau kemana nak?" Tanya Mami Marsha.

"Emm, Zeefan mau ke restoran Mi," jawab Zeefan.

"Loh bukannya masih masa libur? Buru-buru banget kamu kerjanya."

"Ga papa Mi. Kalau libur terus nanti kerjaan Zeefan jadi numpuk," jawab Zeefan. Lagian Zeefan memilih untuk kerja lebih awal dan memingglkan waktu liburnya, karena tak ada Marsha di rumah. Toh dia mengambil cuti karena ingin menikmati waktu dengan Marsha, tapi jika Marsha tak ada apa yang harus dia lakukan? Zeefan malah merasa tak enak di rumah Marsha sendirian, apalagi masih dikatakan baru Zeefan menjadi anggota keluarga di sini. Zeefan masih merasa canggung.

"Sarapan dulu nak kalau gitu, sini Mami siapin."

"Zeefan makan di restoran aja deh Mi."

"Ck, mami bekel-in aja ya?"

"Biar Zeefan ambil sendiri aja mi," kata Zeefan yang merasa tak enak, takut merepotkan mertuanya.

"Udah ga papa." Mami Marsha menyiapkan bekal untuk Zeefan bawa.

"Makasih mi, Zeefan berangkat dulu." Mami Marsha menatap punggung Zeefan dengan rasa kasihan.

"Maafin Marsha ya nak," gumam Mami Marsha. Ia juga merasa kasihan dengan Zeefan. Harusnya Zeefan sekarang bersenang-senang bersama Marsha, bukan malah seperti ini. Zeefan sudah memiliki istri, tapi malah seperti tidak memiliki istri.

~~~

"Loh Boss, kok udah kerja aja? Gimana honeymon nya? Seru?" Goda Rendi, salah satu pekerja Zeefan.

"Ya gitu deh. Saya masuk dulu ya." Zeefan bersikap bahwa pernikahannya ini berjalan baik-baik saja. Dia tak mau orang-orang tau bagaimana keadaannya dengan Marsha.

Zeefan duduk di kursi ruangannya. Mulai menyalakan komputer miliknya mengecek pekerjaanya yang beberapa hari ini dia tinggalkan. "Mending gua makan dulu lah."

Zeefan membiarkan komputernya menyala, lalu membuka bekal yang disiapkan mami Marsha tadi. Dia menyantapnya sambil menggulir laman media sosial. Hingga jarinya berhenti pada postingan yang menampilkan Marsha tertangkap bersama lelaki lain. "Suami? Sialan! Ga tau aja mereka! Gua dia anggep suami ga sih ini?!" Nafsu makan Zeefan tiba-tiba saja hilang karena melihat postingan ini.

Zeefan menyingkirkan makanananya yang belum selesai dia makan, lalu menelingkupkan wajahnya di lipatan lengan di atas meja. "Cape banget kalau gini. Apa keputusan gua nikah sama Marsha salah?"

"Astaga ga boleh mikir yang nggak-nggak. Gua kudu pertahanin pernikahan ini. Marsha pasti luluh sama gua. Semangat!" Zeefan berusaha menyemangati dirinya sendiri meskipun aslinya rasa lelah mulai dirasakan.

"Tapi giamana caranya Marsha bisa luluh sama gua? Lihat berita Marsha kit heart gini. Maaf ya Sha kalau setelah ini aku cuekin kamu dulu. Aku cape kamu cuekin terus," kata Zeefan sambil memandang foto Marsha yang menjadi wallaper di layar ponselnya.























Dikit dulu, soalnya ngejar waktu mau pergi ini.

Dah gitu aja maap buat typo.

SUPERMODEL [END]Where stories live. Discover now