Saka menatap geram kearah nia "Nia" geram saka.

"Nii" ejek ku sekali lagi

Saka menghela nafas lelah " ok fine saya salah, saya minta maaf, puas" ujar saka menatap nia lekat.

"Puas banget dong" mendengar itu saka mendengus kesal, mencoba mengabaikan mood sang istri yg ia tebak sedang dalam keadaan buruk.
Menghadapi nia ditambah mood buruk wanita itu membuat kepala saka hampir pecah. Bibir Kecil sang istri itu sangat mahir membuat nya meluap luap.

"Raven mau makan dulu atau mandi dulu?" Tanya ku lembut

"Andi mah aven au andi"

"Ok ayo kita mandi" ujar ku dengan nada sedikit keras, melirik mas saka yg seperti nya sangat fokus pada makanannya.

"Ayo kita mandiiiiii lets go" beranjak pergi meninggal kan saka sendiri di meja makan.











o0o







Disaat dirinya dan raven sedang sibuk menyusun lego, tiba-tiba di kejutkan dengan kedatangan mas saka.
Raven dengan sontak langsung menghambur ke pelukan sang papa.

Aku mengerutkan dahi bingung, tidak biasanya suami nya itu pulang di siang hari bolong seperti ini? Atau mungkin suami nya hanya mengambil berkas yg tertinggal?

"Kamu pulang mas?" Tanya

"Hm"

"Tapi—" ucapan ku terpotong

"Cepat siap siap, hari ini mama mengundang kita ke rumah "jelas nya seakan tahu pertanyaan yg ingin ku ajukan.

Mengangguk paham, kemudian membawa putra ku untuk bersiap siap. Dengan riang raven pun menuruti anak itu tahu ia akan berkunjung ke rumah sang opa dan oma nya.

Setelah semua beres, aku, raven dan mas saka langsung pergi ke kediaman mertua ku.

Memandang heran sekaligus penasaran ke arah halaman rumah mertua ku yg di penuhi oleh mobil mobil.

Sebenarnya ada acara apa di kediaman mertua nya itu?

"Mas sebenarnya ada acara apa sih?" Tanya ku

"Nanti kamu juga akan tahu .cepat turun" balas saka seraya mepas sealbelt menuruni mobil.

"Orang mah gandeng kek tangan istrinya ck" dengus ku kesal ketika mendapati mas saka yg sudah berjalan lebih dulu dengan menggendong raven.

"Assalamualaikum " salam ku, ku di buat terkejut ketika mendapati keluarga besar dari pihak mama mertua ku sedang berkumpul.

"Waalaikumsalam, aduh nia kamu tambah cantik aja sih iri deh tante" ucap tante dira, adik mama mertua ku.

Tersenyum lembut " ah tante kebiasaan kalo muji suka berlebihan deh" rajuk ku.

"Oh ya tan, mama dimana yah?" Tanya sembari celingak celinguk mencari keberadaan mama mertua ku.

"Mama kamu di dapur tuh, sudah tante bilang gosah repot repot masak, mending pesan eh dia malah ngeyel" adu nya

Mengangguk paham, aku sangat mengerti bahwa mama mertua ku tidak terlalu suka memesan makanan ia lebih menyukai membuat makanan dengan tangan nya sendiri,katanya rasa lebih pas ketimbang membeli.

"Yasudah aku ke mama yah tan" pamit ku padanya tapi sebelum itu aku terlebih dahulu menghampiri mas saka

"Mas aku ke dapur yah bantuin mama" bisik ku padanya yg sedang duduk bersama sepupu nya.

"Hm" dehem nya

Aku langsung beranjak menuju dapur dan mendapati mama mertua ku serta dua pembantu rumah tangga sedang sibuk memasak

"Assalamualaikum ma" Salam ku yg mengejutkan mereka yg sedang fokus dengan bahan bahan masakan.

"Eh menantu cantik ku sudah tiba" balas mama memeluk ku singkat.

"Mama kok ga ngabarin aku sih kalo mama bikin acara segede ini?" Rajuk ku

Mama mengernyit bingung "loh mama sudah ngabarin saka dua hari yg lalu kok"

Ah aku paham sekarang, akar permasalahan nya bukan dari mama tapi berasal dari suami nya itu.

"Mas saka" geram ku.

Mama terkekeh kencang " aduh pasti saka kelupaan deh ngasih tau kamu"

"Maaf yah mah harus aku bisa bantu mama daritadi, jadinya malah bikin mama cape begini" ringis ku.

"Gapapa nia, toh mama ngerjain juga gak sendirian, ada mbok darmi sama ida"

"Nia bikinin saya kopi" titah mas saka yg tiba tiba sudah ada di samping ku

Mendelik kesal kearah nya "kamu yah mas, kamu kan udah dikasih tau mama 2 hari yg lalu, kenapa gak langsung ngasih tau aku sih!" Sembur ku

"Lupa" dengan nada santai nya

Oh tuhan tolong beri ku kesabaran lebih untuk hari ini.

"Ck alasan kamu" decak kesal ku.

"Ini enak mah" ucap mas saka memakan pastel tanpa menghiraukan kemarahan ku.

Beranjak meninggal kan nya aku lebih memilih mendekat ke mbok darmi, membantu nya memotong sayuran.

"Kamu tuh kebiasaan banget sih sak, jangan suka bikin nia marah gitu ah gak suka loh mama" ucap mama marah pada saka.

Saka menatap punggung nia sebentar
"Jangan dikasih gula kopi nya nia" ujar nya sebelum beranjak meninggalkan dapur.

















——————————————————









Rasanya pengen buru buru tamattin ini cerita huahh tapi takut hasil nya jelek🙂😭






Can I have you, Mas.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang