Bagian 3 (2). 'Dataran Bersalju Dantevale'

111 13 1
                                    

"Arthur ya"

Jane menanggapi setelah Ayrece dan Yuriel menjelaskan soal Arthur yang sakit dan butuh obat dari desa itu.

"Si tua itu ternyata" ucap Jane, ekspresi wajahnya berubah lagi sekarang ia menunjukkan ekspresi seolah sudah mengerti semuanya.

Mata tua Jane menatap Ayrece untuk beberapa saat membuat Ayrece merasa kurang nyaman. "Apa kau mengenalnya ?" Ayrece bertanya agar Jane berhenti menatapnya.

Dan benar saja Jane berhenti menatapnya "Ya, ia rutin berkunjung kemari untuk mengambil obat, bahkan tahun kemarin ia singgah cukup lama, tak kusangka sekarang ia akan mengirim orang untuk mengambilnya" ucap Jane melirik Ayrece dan Yuriel.

"Dia sedang tak sadarkan diri saat kami berangkat" ucap Yuriel yang kini sudah sepenuhnya tenang.

Jane tersenyum masam mulai mengerti situasinya lantas menaruh botol kaca berisi cairan keunguan yang ia pegang kembali ke sakunya "Aku berkali-kali mengingatkannya untuk tinggal disini, atau kembali kerumahnya yang sebenarnya" ucap Jane, wajah ramahnya kini sepenuhnya kembali.

Ayrece dan Yuriel saling tatap, bertanya-tanya dalam hati apa maksud dari 'rumah sebenarnya' yang dimaksud Jane.

"Maaf soal yang tadi, aku sebagai tetua harus menjaga rahasia Lancos dari orang asing" ucap Jane, Ayrece tidak menyangka kalau tanaman obat itu sangat berharga sampai-sampai menjadi rahasia.

"Apakah ada orang asing yang juga datang kemari untuk tanaman itu?" Ayrece tak dapat membendung rasa penasarannya dan bertanya.

"Ya tentu saja, banyak dari mereka yang bahkan menawarkan harga tinggi untuk tanaman itu" ucap Jane.

"Dan anda membunuh mereka dengan racun tadi ?" Yuriel bertanya seraya melirik saku Jane dimana ia menyimpan botol kaca tadi.

Jane mengangkat alis mendengar pertanyaan Yuriel lantas tertawa kencang sekali, saat ia berhenti tertawa ia mendapati wajah kedua orang dihadapannya yang terbingung.

Jane mengeluarkan cairan yang Yuriel maksud lantas menaruhnya diatas meja "Lebih seperti ramuan daripada racun" Ucap Jane mulai menjelaskan.

Ia menggeser ramuan itu mendekat kearah Ayrece dan Yuriel memberi kesempatan mereka berdua untuk melihat lebih dekat

"Saat manusia meminumnya atau bahkan hanya menghirupnya, ingatan mereka akan termanipulasi dan mereka akan pingsan" Jane tersenyum, ia mengangkat cangkir teh nya, menggoyangkan cangkir tersebut sebelum meminum isinya.

"Saat pingsan itulah orang desa akan memindahkan mereka ke kaki bukit, dan saat bangun mereka hanya akan mengingat kalau mereka tidak menemukan apa-apa di Lancos" ucap Jane.

Yuriel meringis baginya itu tetap mengerikan "Itulah cara kami melindungi harta karun kami" ucap Jane agak menaruh secangkir tehnya yang mulai dingin.

"Aku tidak mengerti" Ayrece membuka suara mulai mengutarakan keingintahuannya,

"Bukankah tanaman obat bisa dibilang harta karun jika kalian dapat menghasilkan banyak uang dengan tanaman itu ? Lagipula kan hanya kalian yang dapat mengembangbiakkan tanaman itu, dan diluar sana aku yakin banyak sekali orang yang membutuhkan tanaman itu"

Jane menatap Ayrece yang baru saja mengungkapkan isi hatinya "Aku kira kalian sudah tahu banyak" ucap Jane "Akan kujelaskan" tambahnya.

Jane berdiri dari duduknya lantas berjalan memasuki sebuah ruangan dan kembali kembali dengan sebuah toples kaca dengan tutup kayu dan sebuah ketel berisi air panas.

"Bunga Lanchoster kering, Arthur akan baik-baik saja setelah mengkonsumsi herba ini" ucap Jane seraya menaruh toples kaca dengan tutup kayu yang isinya bunga kering berwarna kebiruan.

Eternal WinterWhere stories live. Discover now