Bagian 7. 'Kebangkitan Sihir Elemen Es'

99 11 2
                                    

Ayrece berjalan di lorong gelap menuju ruang bawah tanah tempat Valjakutse disimpan, ini sudah lewat satu Minggu setelah ia mencoba pemanggilan pertamanya.

Setelah hari itu Ayrece hanya keluar ke permukaan pagi hari untuk sarapan dan membersihkan diri untuk selanjutnya ia menghabiskan harinya melakukan pemanggilan dengan Valjakutse. 

Dan selama lima hari ini yang bisa Ayrece lakukan hanya mengeluarkan butiran salju dari tangannya.

Ia terlihat selalu murung karena tidak mendapat peningkatan meskipun Georgia menghiburnya dengan mengatakan kalau ia sudah hebat dapat membentuk butiran salju tanpa bantuan Valjakutse. 

Tentu saja itu tidak bisa menghibur Ayrece, ia tidak akan bisa mengalahkan satupun monster hanya dengan butiran salju itu.

Ayrece memasuki ruangan itu, biasanya Georgia akan masuk kesana pada siang hari untuk memantau Ayrece dan memberikannya beberapa masukan serta melakukan pemulihan. 

Selama lima hari itu juga Ayrece menjadi sangat dekat dengan Georgia mungkin karena Georgia terlihat seumuran dengan Yuriel bibinya, sampai rasanya Georgia terlalu banyak menceritakan kehidupannya pada Ayrece. 

Georgia adalah seorang penyihir, ia mendapatkan kekuatan sihirnya bukan dari elemen alam namun dari perjanjian dengan roh kegelapan, 

hal itu juga yang membuat Georgia tidak bisa menggunakan kekuatannya disekitar ruangan rahasia dan tidak bisa mendekati Valjakutse, karena pada dasarnya artefak yang berhubungan dengan sihir elemen itu merupakan benda suci. 

Tentu saja Ayrece kaget saat mendengarnya, walaupun saat pertama kali bertemu Georgia terlihat menakutkan tapi ia adalah seorang yang hangat.

Selain itu saat Ayrece sedang istirahat dari pemanggilan, Georgia menceritakan banyak hal. 

Mulai dari pengalamannya memandu pemanggilan elemen Tuan muda Dantevale dengan Valjakutse sampai asal dari Valjakutse itu sendiri. 

"Yang Mulia Grand Duke sendiri yang memindahkan Valjakutse ke ruangan ini dengan sihir elemennya" itulah yang Georgia katakan pada Ayrece, pernyataan yang mengundang banyak pertanyaan baginya. 

Namun demikian Ayrece tidak mempunyai waktu untuk mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul di otaknya, ia harus fokus pada pemanggilan elemennya sebelum waktu yang ditentukan di perjanjiannya dengan Grand Duke habis, 

ia sudah terlanjur nyaman berada di Dantevale meskipun menghabiskan sebagian besar waktunya di bawah tanah ia tidak ingin ditendang dari Dantevale karena tidak berguna. 

Dan ia selalu merasakan dorongan untuk terus melakukan usaha agar ia mendapatkan sihir elemennya.

Ayrece melangkahkan kakinya menuju tempat duduk di sebelah kanan pintu masuk ruangan itu. 

Pandangannya menilik tumpukan buku dan perkamen diatas meja, Georgia bilang tempat itu adalah tempat dimana Tuan muda Dantevale menghabiskan waktunya setiap sore setelah ia mendapatkan sihir elemennya. 

Ayrece mengulurkan tangannya meraih salah satu perkamen bertuliskan Ramalan sang Ratu  saat Georgia tiba-tiba masuk ke ruangan itu. 

Ayrece menoleh saat mendengar suara langkah kaki Georgia menggema di ruangan "Mulai hari ini aku akan menemanimu dari pagi, waktumu tidak banyak" ucap Georgia mendekati Ayrece dengan segelas minuman di tangannya, terlihat masih panas karena asap yang mengepul. 

Georgia duduk di sofa panjang menatap Ayrece memberinya kode untuk ikut duduk. 

Ayrece mengambil tempat di kursi berlengan disebelah kanan Georgia, dengan gerakan anggunnya yang khas Georgia meletakkan cangkir yang ada ditangannya dihadapan Ayrece.

Eternal WinterWhere stories live. Discover now