Bagian 21. 'Hari Debutante Ayrece dan Festival Pendirian Kerajaan'

77 6 0
                                    

Hari pertama Festival pembentukan Kerajaan yang ke-215, Ayrece harus bangun pagi-pagi sekali untuk segera mencoba gaunnya yang baru saja sampai. 

Setengah mengantuk, ia berdiri di depan cermin dengan lima orang mengelilinginya membenahi bagian-bagian gaunnya. 

Ayrece mengedip-kedipkan matanya karena mengantuk, ia menatap dirinya di cermin. 

Gaun bernuansa putih dan biru muda serta pernak-pernik perak yang indah itu adalah gaun paling terbuka yang pernah Ayrece pakai, 

Ayrece agak menyesal karena tidak begitu memperhatikan saat pemilihan desain gaun kemarin.

Ayrece menyentuh pernak-pernik di gaunnya yang membuatnya terlihat begitu mewah. 

Warna gaun dengan gaya off shoulder yang banyak memperlihatkan bagian bahunya itu terlihat sedikit kontras dengan warna kulitnya saat memakai cincin safir yang diberikan Ayden warna kulit Ayrece yang putih menjadi sedikit kecoklatan. 

Ayrece menatap orang-orang yang terlihat sibuk memperbaiki gaunnya disana-sini mengepaskan dengan badan Ayrece.

Ia mulai berpikir orang-orang ini pasti lelah mengerjakan gain serumit ini hanya satu hari satu malam, belum lagi mereka juga harus membuatkan pakaian untuk Ayden dan Althare.

"Ah, kurasa segini saja cukup" ucap Ayrece yang sebenarnya ingin bilang 'Aku tau kalian lelah jadi ayo berhenti disini karena aku juga ingin tidur lagi' namun tidak ingin merusak image nya sendiri.

Setelah selesai melepas gaun yang berat dan berganti dengan gaun tidurnya lagi Ayrece kembali ke kamarnya dan menghempaskan dirinya ke ranjang.

"Maafkan aku sudah meninggalkanmu sepagi ini, ranjangku" ucap Ayrece seraya mengelus-elus ranjangnya serta berpura-pura menangis. 

Ayrece menatap langit-langit kamarnya yang tinggi, semalam ia menceritakan pertemuannya dengan pria asing bermata hitam di festival rakyat. 

Setelah mendengarkan cerita itu Ayden mengatakan "Jika ia membicarakan soal singa emas yang asli berarti ia adalah orang Cadnezar" dan menyuruh Ayrece untuk langsung pergi jika ada orang seperti itu yang mengajaknya bicara lagi. 

Itu membuat Ayrece merasa cukup masuk akal kalau lelaki bernama Zeld itu adalah orang Cadnezar yang berasal di benua timur dimana kebanyakan orangnya memiliki warna kulit kecoklatan.

Belum ada lima menit Ayrece berbaring di ranjangnya ia sudah mendengar suara pintu kamarnya diketuk, Ayrece menghela napas lalu bangun berharap itu bukan Ayden. 

Setelah mempersilahkan orang diluar kamarnya itu masuk, pintu kamarnya terbuka dan Caryn masuk diikuti banyak pelayan wanita yang kemudian membungkuk memberi hormat kepada Ayrece.

"Eh ? Kenapa kau membawa banyak orang Ryn ?" tanya Ayrece setelah mengitung kira-kira Caryn membawa sepuluh orang pelayan ke kamarnya. 

"Ini akan menjadi hari yang sibuk Nona, Anda akan berendam dulu di air mawar lalu kami akan menggosok tubuh Anda, lalu mencuci rambut, pijat, menata kuku, mengaplikasikan masker wajah, banyak sekali yang harus dilakukan jadi saya membawa beberapa pelayan kemari" ucap Caryn.

Ayrece terdiam tidak bisa berkata apa-apa dan hanya bisa membatin 'Aku hanya ingin tidur'.

Sorenya Ayden datang ke kamar Ayrece saat para pelayan sedang menata kukunya, Ayrece benar-benar tidak mengerti kenapa ia harus melakukan ini. 

"Kau terlihat lebih segar Richie" ucap Ayden seraya merebahkan dirinya di ranjang Ayrece, hal yang sangat Ayrece ingin lakukan saat ini. 

"Segar ? Aku yang kurang tidur ini ?" Ayrece benar-benar tidak setuju dengan pernyataan Ayden barusan, Ayden hanya tertawa.

Eternal WinterOnde as histórias ganham vida. Descobre agora