Bagian 47. 'Sang Pembawa Berita dan Tamu Tak Terduga'

25 3 0
                                    

Morgan sangat yakin saat itu adalah tengah hari, ia berkali-kali mengeluarkan jam saku nya dan mengecek.

Untuk terakhir kalinya ia mengecek lagi, dan saat itu waktu menunjukkan hampir pukul duabelas di siang hari.

Hari yang seharusnya terasa sangat terik, malah sangat dingin disini.

Dimana lagi jika bukan di Dantevale, tanah bersalju yang pertama kali ia injak selama hidupnya.

Itu adalah hari pelariannya yang keenam, dan ia masih belum menemui salah seorangpun dari Ruzellaim yang mencarinya.

Padahal biasanya saat keluar dari rumah seratus meter saja ia sudah jadi kejar-kejaran. Bahkan sampai di akademi ia harus diawasi orang kepercayaan ayahnya.

Ini adalah hidup baru yang bebas bagi Morgan.

Ia menyusuri sebuah jalan bersalju dengan rumah-rumah warga di kanan kirinya.

Salju tebal yang menutupi jalan itu menunjukkan bahwa sudah berhari-hari jalan itu tidak dilewati.

Beberapa saat yang lalu ia bertemu seorang lansia yang mengatakan Morgan hanya perlu berjalan lurus dan akan menemukan gerbang kastil di ujung jalan sambil bergumam memperingatkan Morgan agar kembali saja.

Sepertinya para penduduk wilayah Dantevale mendengar rumor bahwa kastil tidak menerima tamu dari luar wilayah saat ini.

Dari tempatnya berjalan Morgan dapat melihat menara yang menjulang tinggi, ia sangat bersyukur tempat itu tidak berkabut seperti yang orang-orang bilang.

Keadaan beberapa pemukiman yang Morgan lewati selama perjalanannya ke kastil Dantevale sama dengan pemukiman ini.

Sangat sepi, seolah itu adalah pemukiman mati, namun Morgan sama sekali belum mendengar berita para penduduk Dantevale yang meninggalkan wilayah.

Morgan berkali-kali menggosokkan kedua telapak tangannya, ia sangat menyesal tidak membawa sarung tangannya.

Namun itu bukanlah saat yang tepat untuk mengeluh karena Morgan mulai melihat tembok benteng dengan sebuah gerbang besi besar dan tinggi diujung sana.

Morgan mempercepat langkahnya, ia sangat bersemangat untuk melihat kastil Dantevale yang penuh keajaiban itu.

Semakin dekat dengan gerbang itu, Morgan menyadari beberapa orang prajurit berarmor perak berdiri di kedua sisi gerbang.

Mereka terlihat begitu kuat di mata Morgan, postur tubuh besar dan energi kuat itu membuat Morgan tercengang tanpa ia sadari.

Sekitar sepuluh sampai limabelas orang menjaga gerbang itu, padahal Morgan yakin itu bukanlah gerbang utama karena letaknya yang berada di pinggir benteng kastil.

Dua orang dari mereka melangkah maju saat Morgan mulai mendekat, tangan mereka terangkat mengkode kepada Morgan untuk berhenti melangkah.

Mungkin itu adalah prosedur keamanan atau semacamnya, mengingat situasi saat ini yang mengharuskan Dantevale melakukan pengecekan kepada setiap tamunya.

"Mohon berhenti di tempat Anda," ucap mereka, Morgan berhenti kemudian menunggu tindakan mereka selanjutnya.

"Ini adalah gerbang Barat kastil, tamu resmi hanya boleh masuk lewat gerbang utama," ucap salah satu prajurit.

Morgan terdiam untuk sejenak, secara teknis memang ia bukan merupakan tamu resmi.

Grand Duke hanya memberi Zeldris informasi dan Zeldris akhirnya menyelamatkannya, ia tidak pernah diundang untuk datang ke Dantevale.

Tujuannya kemari hanya semata ingin berterimakasih kepada Grand Duke karena Zeldris bersikeras bahwa Grand Duke lah alasan dirinya dapat bebas.

Dan lagi setelah melihat apa yang terjadi di Ibukota, banyak yang ingin ia sampaikan kepada Grand Duke Althare.

Eternal WinterWhere stories live. Discover now