Bagian 37. 'Hilangnya Sihir Di Dantevale'

43 3 0
                                    

Perayaan Pembentukan Kerajaan hari ke-2,

Di Dantevale.

Malam hari itu di kastil Dantevale entah kenapa terasa lebih dingin dan gelap daripada biasanya. 

Sudah beberapa hari sejak Tuan dari kastil itu pergi ke Ibukota, para penghuni kastil sudah mulai biasa dengan hal itu, namun malam ini rasanya sangat asing.

Stephan melangkah memasuki kamarnya, ia merasa akan terjadi hal buruk malam ini. Meskipun mungkin saja itu hanya firasatnya, ia berniat memanggil bantuan untuk berjaga-jaga. 

Diambilnya sebuah perkamen dari atas mejanya, ia menulis surat untuk penjaga benteng untuk mengirim beberapa pengendali elemen ke kastil.

Stephan membubuhkan cap Dantevale sebelum kemudian mengikat surat itu ke burung hantu super besar dengan bulu kecoklatan di jendela kamarnya. 

"Ke benteng ketiga, Jasper" ucap Stephan seraya mengelus bagian bawah paruh burung hantu raksasa bernama Jasper itu.

Jasper menguhu pelan kemudian ia meluncur membentangkan sayapnya yang sangat besar, ia terbang kearah utara ke benteng ketiga.



Sementara itu di bagian utara tembok kastil, mata emas seorang anak laki-laki menangkap burung hantu raksasa yang terbang dengan cepat membelah kabut malam Dantevale. 

Tangannya sangat dingin, dan jantungnya berdegup kencang. 

Beberapa saat lalu ia masih merasakan udara musim semi Ibukota dan sekarang ia menapakkan kakinya di pusat duchy Dantevale dimana pada jam-jam ini suhu disana akan sangat dingin.

Beberapa saat yang lalu ia berangkat ke utara bersama pemimpin penyihir Istana Carmine, itu adalah perintah dari pamannya sendiri, Richard Zachary yang mengatakan bahwa ia harus mengikuti para Vatillian jika ia ingin hidup.

Sebagai seorang pangeran yang tidak memiliki hak waris, Osmond sama sekali tidak mendapat satupun pendukung.

Itu artinya hidupnya tergantung pada apa yang ia ikuti, karena bagaimanapun juga darah Brechordon masih mengalir didalam tubuhnya, banyak orang yang tidak menyukai fakta tersebut.

Osmond Zachary saat ini sedang menunggu seseorang yang katanya akan segera datang membantunya. 

Meskipun ia tidak begitu mengerti apa maksud dari perintah pamannya, ia tidak memiliki pilihan lain selain mengikutinya.

Ia dan Carmine berdiri di depan pintu besi rendah di tembok kastil, dibalik pintu itu mereka akan bisa melihat halaman bagian belakang kastil Dantevale.

Tidak sampai lama mereka menunggu, sebuah siulan lirih terdengar. 

Mereka mendongak menatap Jefford Vatillian dan Faramond Vatillian ditemani dua penyihir pria datang menunggangi seekor makhluk mirip pegasus dengan bulu hitam berkepala setengah yang memperlihatkan isi kepalanya.

Osmond cukup terkejut melihat siapa yang datang, ia berpikir setidaknya anak buahnya yang datang bukan malah sang Duke sendiri. 

"Selamat malam Pangeran Osmond," ucap Jefford seraya menunduk. 

Osmond mengangguk canggung, sebelum-sebelum ini ia tidak terlalu banyak bicara dengan para bangsawan.

Belum lagi ia berpikir bahwa para Vatillian membencinya karena ia adalah anak dari selir Raja. 

Osmond memperkirakan jika sang Duke sendiri yang datang, mungkin mereka akan melakukan hal yang sangat penting.

Namun ini cukup aneh baginya karena mereka melewati pintu belakang. 

Eternal WinterWhere stories live. Discover now