40. Tidak mungkin (✓)

22K 1.2K 26
                                    

Happy reading!







Tidak mungkin..

Awal Rachel kembali ditubuhnya sendiri, rasanya sangat sulit baginya.
Dia sudah mencintai Rafe terlalu dalam, anggap saja dirinya mencintai Rafe karena hal sepele, dia tampan. Murahan tapi biarlah, rasa ingin muncul sejak mereka bertemu. Buktinya mereka bisa semakin melunak satu sama lain kan?

Awalnya mungkin Rachel terlihat seperti itu, rasa penasaran tumbuh perlahan menjadi suka, saat itulah juga Rafe yang perduli lebih membuat dirinya juga jatuh.

Rachel manja dan suka perhatian sangat menyukai itu, tidak ada pengalaman soal percintaan sejak awal membuatnya gampang luluh. Tipe cewe gampang dibodohi.

Satu minggu setelah dia sadar, dirinya masih sering termenung memikirkan Rafe, sangat sulit melupakan kisah yang mereka lalui meski hanya sejenak. Dia sering membayangkan Rafe yang hadir dihadapannya datang dan memeluknya, memberikan ucapan yang begitu lembut padanya, menangkannya, banyak sekali yang dia rindukan saat itu.
Hingga waktu berlalu, Rachel mulai menerima semuanya, bukan tidak ingin dirinya memilih Rafe saat itu. Tapi tidakkah Rachel terlihat sebagai gadis yang lebih memilih kekasih yang baru saja dikenal daripada orangtua yang menemaninya sedari kecil. Terasa sangat keterlaluan.

Dirinya sering melihat sosok Rafe hadir dalam pikirannya, pandangannya, bahkan mimpinya seakan sosok Rafe selalu bersamanya sejak dia sadar.

Namun Rachel merelakan, sekali lagi dirinya menerima semuanya yang telah terjadi. Tidak akan ada yang bisa kembali sekalipun kalian memaksakannya, itulah yang seharusnya.

Semuanya terjadi pasti karena suatu hal. Something happen for a reason.

Hal buruk atau hal menyedihkan yang terjadi belum tentu itu akhirnya, siapa tahu itu hanya awalnya? Seperti ini.

Semoga kali ini takdir berpihak padanya, dan tidak mempermainkannya lagi.

Setelah dirinya kembali pada bangku perkuliahan, kembali kedalam kehidupan Rachel yang dibanjiri kasih sayang dan kartu ucapan pernyataan cinta bahkan pernyataan secara langsung dan tentu saja dia tolak. Para lelaki itu hanya bermain-main. Playboy sialan. Mungkin dulu Rachel akan senang dan mudah luluh juga, mudab tertipu jika tak ada Iliana.

Mata biru dan perpaduan surai coklat kehitamnya mungkin membuat beberapa kalangan ingin mendapatkan hatinya sekedar untuk dipamerkan, nasib goodlooking, susah mendapatkan yang benar-benar tulus.
Lagian Rachel butuh apa? Harta? Dia punya, lebih tepatnya ayahnya punya.

Sampai 6 bulan terlewati begitu saja, dirinya yang sekarang cuek dan to the point memberi kesan tak tersentuh.

Begitu juga beberapa saat lalu. Begitu Javien menahan lengannya, dia langsung menghempaskannya tanpa menunggu pernyataan apapun dari mulut Javien dan melangkah pergi meninggalkan Iliana disana.

Dirinya masih membeku ketika mendengar teriakan Javien, nama Zela?

Zela?

"Ini aku.." ucap Javien.

Ga mungkin kan? Gua terlalu mikirin Rafe.. ga mungkin Chel lo gila. Iya lo pasti gila Chel - batin Rachel sembari menggeleng.

Javien melangkah cepat sedikit diiringi dengan larian menghampiri Rachel yang terlihat hendak berpaling pergi.

Zelaina Transmigration (End)Where stories live. Discover now