16. Mama Rafe (✓)

48.3K 2.5K 11
                                    

Tandai kalau typo ✌️

Happy reading!!

"Harus banget ya?" Rafe terlihat frustasi sekarang dia berdiri diantara Shankara dan Zela tak lupa Lyora juga kebetulan ada disana.

Ruangannya terasa mencekam, Shankara juga terlihat bingung dan takut. Iyalah takut, istri orang mau megang perutnya kalau orangnya bukan Rafe mungkin biasa saja tapi ini RAFE!

"Ini bukan keinginan aku"
"Mau baby nya ileran?" Zela serius bertanya ini bukan keinginannya, kalau dari hatinya sendiri mah dia malah ingin memegang perut Rafe. Eh sadar sadar.

"Biarin aja ileran" jawab Rafe enteng.
Zela menatap tak percaya, "kok gitu sih?"
"Jahat banget sama anak sendiri"

"Yah daripada kamu megang perut orang lain"
"Gamau perut aku aja?" Ceplos Rafe.

Mau juga sih.. dalam hati Zela

"Kamu cuman mau permainin pacar aku kan kak?" Tuduh Lyora tak terima, dirinya juga panas melihat Rafe yang mulai dekat dan perhatian pada Zela malah sekarang Zela ingin menyentuh perut pacarnya.

"Enak aja, jaga congor lo ya, kalo bukan karena hamil ga sudi gua megang perut cowo lo!" Sentak Zela tak terima.
"Apalagi cowo biadap kayak pacar lo ini!" Sarkas Zela emosi. Tidak tau apa sebab dari emosinya Zela, dia semakin sering marah-marah belakangan ini.

Rafe bergeser dan menghela nafas panjang, "satu kali dan jangan lama-lama"

"Makanya gausah bisanya buat anak doang kalo gamau nurutin permintaan baby!"
Jagonya nyoblos doang cih.

"Cepat satu kali dan jangan lama-lama" final Rafe mengalah.

Zela masih berdiri diposisinya dengan Rafe disampingnya dan Shankara dihadapannya. Oiya dan satu nenek lampir lagi disebelah Shankara dengan wajah ditekuk kebawah.

Rafe sedang menahan dirinya agar tidak cemburu, ingin sekali dirinya menarik Zela menjauh dari hadapan Shankara. Perlahan tangan Zela mulai terulur dan Shankara yang berdiri disana diam, siap memenuhi keinginan bumil dihadapannya dengan pasrah dan setengah hati.

Begitu tangan Zela menyentuh perut rata Shankara, baru saja 2 detik saja Rafe sudah menarik tangan Zela kembali, ya langsung.

"Sudah" ucapnya, menggandeng Zela kembali duduk disofa.

"Cepet banget sih!" Ucap Zela. "Beru berapa detik juga!" Protesnga, belum juga menyentuh 1 menit.

"Tidak usah lama-lama, suami kamu itu aku bukan dia" jawab Rafe dengan wajah yang dia tekuk.
"Aku ga suka."

•••

"SERIUS LO?"
"Demi apa?? Hahaha" Max terjungkal, terpelanting, terbanting, dan kayang mendengar keinginan bayi yang dikandung Zela. Dia bisa membayangkan betapa cemburunya Rafe melihat Zela menyentuh perut lelaki lain meski baru-baru ini saja Rafe mulai terlihat aura bucinnya. Tidak tahu alasannya tapi yang jelas Max turut senang melihat perhatian dan perubahan yang Rafe taruh pada Zela.

"Jangan tertawa" Rafe sedang badmood, bagaimana tidak padahal perutnya jauh lebih bagus dibanding Shankara. Bahkan tanpa sadar Rafe sudah menyentuh perutnya sendiri.
"Satu, dua, tiga, empat.. ada empat tingkat kok" gumamnya pelan sambil menatap kedepan.

Zelaina Transmigration (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang