24. Ngidam (2) (✓)

34.4K 1.5K 6
                                    

Thankyou buat yang voment di chapter kemarin! Typo tandain yaa





Happy reading!





"Tapi boong" tambah Zela seperti melanjutkan kalimat terakhirnya tadi.

Rafe mengangguk-nganggukkan kepalanya saja melihat kelakuan istrinya itu. Seperti tidak takut dicuekin, "ya sudah aku batalin konsernya"

Mendengar kata itu seketika Zela menghentikan aktivitasnya wajahnya yang tadinya menatap ponselnya kini mendogak kembali menatap Rafe yang siap dengan ponselnya seakan benar-benar ingin membatalkan konsernya itu, "konser??"

Tak mendapat jawaban, Zela kembali bertanya lagi, "apa maksudnya? Batalin? What? Tell me!!"

Rafe hanya sedikit membalas dendam saat Zela yang mencueki dirinya tadi.
Dia menggedikkan bahunya cuek, "lihat saja sendiri"
Dengan penasaran Zela kembali mengambil hpnya sibuk mensearching dan benar saja minggu depan Nct dream akan mengadakan konser dikotanya.
Seketika mata Zela berbinar bahagia, "aku batalin saja ya" ucap Rafe menekan nomor Shankara yang terlihat Zela pergerakannya oleh Zela.

"Sepertinya ada yang ngambek jadi mending kita tidak usah mengadakan konsernya lagi"
Mata Zela membalak, merasa panik dirinya langsung menahan pergerakan Rafe, "jangan dong.."

Sedangkan disebrang sana, "halo?" Shankara menaruh ponselnya ditelinga, heran karena tak mendapat jawaban dia menariknya dan melihat namanya 'Rafe'. Rafe kok, tapi kenapa suaranya seperti sedang mengobrol dengan orang lain?

Rafe menaikkan sebelah alisnya songong,
"Kamu kan sedang nonton, ya udah nonton aja sana" usir Rafe tidak peduli.

Shankara disana mengernyitkan alisnya, sejak kapan Rafe seperti ini??!

"Theoo" bujuk Zela mengayun-ayunkan tangan Rafe lucu. Sedangkan jauh dilubuk terdalam hati Rafe dia harus bisa menahan kegemasan Zela, HARUS!

Rafe kembali memalingkan wajahnya kearah lain, "nanti anak kamu ileran loh" lanjut Zela.

Rafe menoleh, "ya kalau ileran kali ini bukan salah aku, tapi kamu"
Zela memajukan bibirnya beberapa centi, "kamu kok gitu ih.."

"Theoo..."

"Theo..theoo.."

"Ganteng deh"

"Jangan batalin ya"

"Theoo.."

"Sini dulu" Rafe mengisyaratkan tangannya agar Zela mendekat dan dengan patuh zela mendekati rafe kemudian Rafe menunjuk bibirnya, "one kiss"

Shankara kini menatap ponselnya tanpa berkedip, dirinya diam tak berkutik. "Ini Rafe? Rafe temen gua bukan sih?" Gumamnya pelan.

Zela menatap Rafe lama sembari berpikir, demi konser demi konser lumayan itu juga keinginannya dikehidupan yang lalu.

Oke demi konser!

"Gamau? Aku batalin saja ya" kata Rafe lagi.

"SABAR DONG!"

Jarak wajah Zela dan Rafe semakin menipis. Dia mendaratkan bibirnya tepat dibibir Rafe memberi kecupan singkat. Saat ingin menyudahi kecupan tersebut Rafe menahan tengkuk Zela agar tetap pada posisinya.

Mata Zela membalak dia memukul Rafe brutal, janjinya one kiss bukan kissing!
Tak berselang lama hanya beberapa detik namun terasa sangat lama bagi Zela, Rafe melepaskannya namun tangan Rafe masih setia melingkar dipinggang Zela.
"Manis"

Tak bisa lagi mendengar ini Shankara memutuskan panggilan telfon antara dirinya dan Rafe. Namun Shankara sedang menatap gadis disampingnya yang juga sedari tadi menguping dari awal Rafe menelfon Shankara.

Zelaina Transmigration (End)Where stories live. Discover now