35. Kembali (✓)

25.6K 1.2K 34
                                    

Happy reading








Rafe bangun dengan nafas memburu, keringat terlihat membasahi dahinya.
Dia langsung menatap wanita didepannya yang masih setia terlelap, Rafe sedikit bernafas legah.

Hanya mimpi buruk.

Atau pertanda?

Dia menetralkan nafasnya dan menatap Zela sendu.

Tapi mimpi buruk itu berhasil membuat Rafe semakin larut dalam kekhawatiran. Dia berharap mimpi buruk itu tidak akan pernah menjadi kenyataan.

Shankara sedang menyuapi Nazeera, Nazeera sudah tersadar beberapa hari yang lalu kondisinya juga seiring membaik.
Hari ini tepat seminggu sejak kejadian itu.

Tak berselang lama saat Rafe sedang duduk menatap Zela dalam diam, Rafe menangkap jelas kalau tangan istrinya bergerak pelan, dengan sigap dia langsung beranjak dengan terburu buru, Shankara bahkan terlihat bingung melihat Rafe yang begitu terburu buru bangkit dan menatap Zela.

Zelaina terlihat membuka kelopak matanya yang beberapa hari ini terpejam, dan Rafe juga terlihat sangat bahagia terlihat jelas dari raut wajahnya.
Shankara juga meletakkan mangkuk ditangannya dengan cepat menuntun Nazeera yang juga ingin melihat Zela disana.

"Sayang.." panggil Rafe lembut.

Zelaina terlihat menatap Rafe dalam, dia sangat merindukan sosok dihadapannya setelah sekian lama akhirnya dia kembali bisa melihat wajah suaminya itu.

"Rafee" ucapnya.

Namun satu panggilan itu mampu membuat Rafe ragu.
Rafe?

Dia mengerutkan alisnya sedikit merasakan perbedaan dari Zelaina.
"I miss you my husband"

Zelaina tersenyum namun senyuman Rafe lah yang lenyap, senyumnya terasa berbeda bagi Rafe.

"Zela!" Seru Nazeera senang.
Zela tersenyum, "hai kak zeera" lalu Zela kembali beralih keRafe.

Rafe semakin heran, "ga kangen sama aku?" Tanya Zela.
"Udah lama lo dia gantiin aku"
"Gamau peluk istri kamu?" Lanjutnya lagi.
"Tidak pernahkah kamu merindukan ku?"

"Siapa?" Rafe bertanya, Zelaina biasa memanggilnya Theo dan Zelaina aneh sekarang.

"Zelaina Aquinsha istri kamu" jawab Zelaina dengan senyuman yang masih tercetak diwajahnya.
Bukan itu jawaban yang Rafe harapkan, dia berharap rafa itu berucap, Rachel.

Rafe mengambil langkah mundur, "dimana Rachel?" Tanyanya dengan menggunakan nama Rachel.
Wajah Rafe datar seperti sedia kala begitu menyadari bahwa itu bukan lagi Rachel.

Shankara dan Nazeera dibuat bingung mereka tidak paham kejadian didepannya, Rachel? Siapa Rachel kenapa Rafe terlihat tidak senang saat Zela sudah siuman, kenapa Rafe mencari Rachel.

"Kamu kayaknya udah cinta banget sama dia ya?"

Wajah Rafe dingin ia tidak menujukkan ekspresinya sama sekali. Zela pun terkekeh kecil, "aku cuman mau ngucapin perpisahan aja kok, santai.."

"Aku ga bakal ngambil raga ini lagi"
"Meskipun memang ini raga aku"

"Yang seharusnya memang milik aku kan?" Kekehnya.

"Ya meskipun aku pernah menginginkan raga ini lagi saat jiwa lain bisa meluluhkan kamu" dia tersenyum membayangkannya.
"Dia beruntung bisa mendapatkan kamu, sedangkan aku yang berjuang gabisa"

"Terimakasih Rafe, anak kamu bersama aku tenang saja"
"Aku hanya ingin anak yang memang anak aku"

"Maaf kalau aku egois lagi.. maaf kalau caraku untuk memenangkan hati kamu itu salah untuk kesekian kalinya"
"Harusnya aku bermain dengan bagus daripada harus menggunakan cara kotor, aku paham alasan bagaimana kamu bisa jatuh cinta dengan Rachel"

Zelaina Transmigration (End)Where stories live. Discover now