19. I'm here (✓)

45.1K 2.1K 11
                                    

Tandain kalau ada typo ya..

Happy reading!







"Kangen.." gumam Zela pelan.
Rafe melirik wajah Zela yang terlihat sendu, "saya kan disini" jawabnya berniat mengalihkan perhatian Zela.

Plak!

Zela memukul pelan tangan Rafe, "bukan kamu!" Ketusnya kesal.
Rafe terkekeh pelan karena pukulan ringan dibahunya.
"Kangen papa mama.." air mata Zela berhasil lolos membasahi pipinya. Semakin lama berada ditubuh Zela, Rachel semakin menjadi dirinya sendiri, kepribadian, sifat, segalanya berubah perlahan sebagaimana dirinya dahulu.

Rafe menyentuh sebelah pipi Zela dengan telapak tangannya, tentu saja Rafe tau apa maksud perkataan Zela, Zela merindukan kedua orangtuanya sebagai Rachel bukan ibu-ibu bentukan yang baru saja datang tadi.
Kasih sayang kedua orang tuanya lah hal yang amat sangat Zela rindukan, pelukan, suara, kelembutan, kehangatan, itu semua hilang dalam sekejap.

Melihat air mata Zela membuat Rafe ikut merasakan sedih, dia langsung menarik Zela mendekapnya, mengelus puncak kepala Zela lembut. Dia merasa hanya pelukanlah yang dapat menenangkan Zela saat ini.
Rafe membiarkan Zela melepaskan tangisannya dalam dekapannya menyembunyikan wajahnya didada bidangnya.
Bahu Zela bergetar, dja menangis sepuasnya entahlah dia hanya merasa ingin terus menangis saat dipeluk seperti ini, dia belum menangis separah ini, satu kali saat kejadian di perusahaan Theodoric akting yang dia lakukan air mata itu berasal dari memikirkan kedua orangtuanya.

Semakin dipeluk malah semakin ingin menangis dan ini terasa sangat nyaman..

Tak berselang lama Rafe melepaskan pelukannya dia sedikit membungkukkan badanya agar wajahnya sejajar dengan wajah Zela, menangkup wajah Zela. Rafe belakangan ini semakin menaruh perhatian, sentuhan, perilaku, semuanya sering dia lakukan akhir-akhir ini.

"Look at me" Rafe menghapus air mata dipipi Zela menggunakan jempol jarinya.
"Aku disini" ucap Rafe pelan sembari memberi senyum lembut yang begitu menenangkan.
Zela masih menangis saat Rafe menghapus air matanya lembut. Hatinya terlalu rapuh dan lemah, disaat seseorang mengatakan kenapa? Aku disini, dan kata lainnya. Itu malah membuatnya semakin menangis.

"Aku bisa menjadi apapun yang kamu inginkan Rachel" Rafe mantap Zela tepat dimatanya, ucapannya terasa begitu tulus, tanpa kebohongan sedikitpun.

"Aku bisa menjadi suami yang memberimu rumah untuk pulang dan bersandar, aku bisa menjadi sosok ibu yang akan selalu mengkhawatirkan dan merawat kamu, aku bisa menjadi sosok ayah yang akan selalu menjaga dan melindungi kamu"

"Aku juga akan berada disini yang akan selalu memeluk dan memberi rasa nyaman untuk kamu Rachel"
"Aku akan selalu ada disini menemani kamu"

"Selama aku masih hidup didunia ini, kamu masih memiliki seseorang yang akan selalu ada untukmu"

"I'm here for you"
"You have me"

"Always.."

Zela kembali terisak saat mendengar kata mengharukan dari Rafe yang malah sekarang berada disisinya disampingnya dengan tangan kekar yang menyentuh dirinya dengan lembut.
Kenapa Rafe yang berada disisinya sekarang?, orang yang dia takuti, orang yang hampir membunuhnya, orang yang kasar ini sekarang yang berada disisinya mendekapnya erat dengan ucapan penuh kejujuran, orang yang tak pernah dia sangka ada dalam hidupnya, bahkan orang yang dia kenal tanpa pernah dia bayangkan sama sekali.

Setelah mendengar kata tersebut Zela memeluk Rafe erat, tangannya melingkar sempurna menyembunyikan wajahnya dalam tubuh Rafe. Untuk pertama kalinya Zela memeluk Rafe atas kemauannya sendiri.
Rafe tersenyum tipis melihat Zela yang memeluknya, hatinya terasa menghangat.
Dia membalas pelukan Zela tak kalah erat dan mengelus punggungnya menenangkan.

Zelaina Transmigration (End)Where stories live. Discover now