Detak 1 - Bertemu Kembali

998 30 1
                                    

Prakata:
DETAK, aku sendiri gak tahu kenapa memberi judul seperti itu habisnya bingung mau dikasih judul apa. Jadi maaf ya kalau nanti gak nyambung dengan ceritanya. Oh iya genrenya romans ya, jadi gak mengumbar seks secara ugal-ugalan. Alur cerita diawal-awal akan fokus ke flashback masa SMA dua karakter utama, Fajar dan Amil. Agar kita tahu lebih jelas apa yang terjadi di masa lalu keduanya. Oke tanpa lebih lama lagi langsung saja kita baca, DETAK. Check it out!
***

Fajar Rivai Pane, itulah namanya. Seorang pria yang telah berusia kepala tiga, tepatnya 31 tahun. Kulitnya kecoklatan, hemmm tipe-tipe brownies manis. Hahahaha. Wajahnya sedikit bundar, dia tak tampan, tapi sedap dipandang. Setiap orang yang melihatnya pasti betah dan tak jenuh. Mungkin kalau istilah kerennya ialah dia punya kharisma, dia punya aura jantan seorang lelaki.

Sayang, dia tak lagi brondong, ya iyalah sudah kepala tiga. Tapi masalah penampilan? Eitsss nanti dulu. Jauh dari kategori seorang om om. Kalau saja dia dipakaikan seragam SMA lagi mungkin tak ada seorangpun yang menyangka kalau dia itu sudah dewasa dan upsss sudah punya bini juga. Hahaha, iya benar, seorang Fajar sudah menikah empat tahun lalu, dengan seorang gadis sederhana anak kampung sebelah, Susi namanya. Namun sayangnya, meski telah menikah empat tahun kedua pasangan berbahagia ini belum dikaruniai seorang anak. Hal yang terkadang membuat pasutri ini menjadi resah, mereka menanti rejeki terbesar bagi seseorang yang membina rumah tangga itu, yaitu dikarunai setidaknya seorang buah hati. Tapi Fajar dan Susi hanya dapat berusaha dan terus berdoa, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, mau memberikan kepercayaan kepada mereka untuk menjadi orang tua yang baik.
***

Fajar baru saja pulang dari toko pakaian miliknya, namanya Susi Fashion. Salah satu usaha yang telah dirintisnya sejak menikah, sengaja dia menamai toko itu sesuai nama sang istri agar membawa hoki. Toko pakaian itu kini menjadi yang terlaris dan terbesar di kecamatan mereka. Tak hanya itu saja usahanya, tetapi masih ada lagi yaitu warung bakso yang juga terkenal di kawasan mereka dan juga sebuah grosir serba ada.
Dari segi ekonomi, sudah lebih dari cukup. Bisa membuatnya menjadi salah satu keluarga muda terpandang di kampungnya.

Fajar yang baru pulang hempaskan pantatnya di atas sebuah sofa empuk yang baru di beli dua hari lalu untuk menggantikan sofa lama yang sudah robek.

"Baru pulang mas?" Tiba-tiba sang istri datang dari dapur, menghampiri sang suami lalu menyalami tangannya seraya mencium kedua pipi sang suami terkasih.

"Iya dek, grosir sama toko pakaian lagi padat-padatnya, sampai-sampai anggota di sana pada kewalahan" ucap Fajar sembari membelai sang istri yang sudah duduk di sebelahnya dengan manja.

"Ya maklumlah Mas, seminggu lagi mau lebaran. Orang-orang lagi sibuk berbelanjan buat persiapan" celetuk sang istri, Susi.

"Iya dek, untung saja anggota warung bakso kita tarik buat membantu toko, kalau tidak kasihan yang lain kecapekan" ujar Fajar, memang selama bualan Ramadhan ini warung bakso mereka tutup sementara, anggota warung mereka perbantukan di grosir dan toko pakaian.

"Oh iya mas? THR buat anggota sudah di siapkan kan?" Tanya Susi.

"Sudah sayang" Fajar membelai rambut sang istri.

"Mas, nanti malam sehabis tarawih keluar yuk. Pengen sesekali jalan-jalan, sekalian belanja ke supermarket" ajak sang istri.

Fajar tertawa, rasanya cukup aneh baginya, di tokonya sendiri ada pakaian-pakaian model terbaru dan bagus, tapi terkadang sang istri masih saja mengajaknya buat berbelanja ke supermarket di kota kabupaten.

"Mau ya mas? Sekalian kita dinner, udah lama lho kita gak keluar" bujuk sang istri.

"Hemmm iya iya, boleh tuh. Abang juga suntuk kalau di rumah terus-terusan. Sudah lama gak keliling kota. Abang ajak keluarga abang boleh?" Tanya Fajar lagi.

DETAK [SELESAI]Where stories live. Discover now