"Pemimpin perusahaan yang meninggalkan semua tugasnya pada asistennya, lalu lebih memilih pergi bersama wanitanya entah kemana." Lanjut Ethan dengan senyuman mengejek.

Jayden yang mendengar itu menatap marah pada Ethan, dirinya berusaha menahan amarah yang meledak begitu teringat masih ada beberapa keluarganya yang lain di ruang keluarga bersama mereka.

Ethan yang melihat raut marah Jayden terkekeh. Jayden dan Jethro sama saja, sama-sama seorang pecundang.

"Jangan beri makanan apapun padanya." Bisik Adeline pada pelayan suruhannya. Dirinya melihat Jethro yang sedang melihat isi kulkas dengan tatapan kesal. Karena anak pecundang itu, dirinya harus terkena omelan ayah mertuanya.

"Wah, kau benar-benar seorang ibu yang baik, Adeline." Freya yang memang sedang mengobrol dengan Adeline dan Rosalie menggelengkan kepalanya begitu ia tidak sengaja mendengar bisikan Adeline pada pelayannya. Rosalie yang merupakan istri Diego ikut menatap tidak percaya pada Adeline. Bagaimana bisa seorang ibu begitu kejam pada anaknya?! Rosalie memang tipe orang yang begitu pendiam, wanita itu selalu menghindar dari permasalahan rumit keluarga suaminya.

"Diamlah, kalian yang bahkan tidak pernah membela anak itu tidak berhak menatapku seperti itu!" Seru Adeline.

"Mom!" Alice berlari menghampiri Rosalie dengan tangisnya.

"Ada apa sayang? Mengapa kau menangis?" Rosalie memeluk tubuh Alice yang bergetar.

"Hiks..a-apa ka Jethro tidak menyukaiku? Aku menyapanya, n-namun kak Jethro tidak menjawabnya....." Jawab Alice dengan isaknya.

Rosalie mengusap rambut putrinya lembut, "Bukan begitu sayang, mungkin kak Jethro masih sedikit canggung denganmu."

"Ck, mengapa mommy begitu bodoh sih?!" Batin Alice yang kesal begitu melihat respon Rosalie. Dirinya ingin sekali Rosalie marah pada Jethro, dengan begitu keluarganya yang lain akan ikut membelanya!

"Rosalie! Bukankah kau seharusnya marah?! Jethro seharusnya tidak bersikap seperti itu pada adiknya ketika baru bertemu!" Suara Freya yang cukup keras menarik perhatian yang lainnya.

"Hei sadarlah! Aku yakin hanya penampilannya saja yang berubah. Pecundang tetaplah pecundang!" Ucap Jace yang menyadarkan Charles dari lamunannya.

Charles menatap Jace dengan tatapan bengongnya, "Tidak, kurasa Jethro benar-benar berubah."

Jace menatap Charles aneh, ada apasih dengan sepupunya itu?!

"Kau kenapa sih?!" Kesal Jace pada Charles.

Charles terdiam begitu dirinya teringat dengan tatapan yang diberikan Jethro begitu kedua mata mereka bertemu. Tatapan itu bukanlah tatapan biasa! Dirinya bisa merasakan tatapan amarah yang cukup kuat keluar dari dalam sana. Ia yakin dirinya tidak berkhayal!

"Benar Charles, tetaplah seperti itu. Jethro bukanlah seseorang yang bisa kau permainkan seperti dulu." Batin Dante sembari memperhatikan tingkah laku keponakannya. Sedari awal, sepertinya hanya Dante dan juga Gideon yang menyadari tatapan amarah yang begitu kuat dari Jethro. Kedua mata yang dulunya hanya memancarkan kepasrahan berubah menjadi tajam dan penuh keyakinan juga amarah yang kuat.

Mengingat itu, Dante tiba- tiba saja teringat dengan Ethan. Ia berharap anaknya yang keras kepala itu menyadari perubahan Jethro dan tidak meremehkannya. Ia tidak ingin anaknya hancur karena kesalahannya sendiri.

"Jethro! Sebenarnya apa yang kau lakukan pada Alice, hah?!" Teriak Adeline.

Jethro mengeraskan rahangnya. Setelah tadi ia dilarang mengambil makanan dari kulkas oleh pelayan, sekarang dirinya harus mendengarkan teriakan dari seorang wanita yang telah melahirkannya. Apakah mereka tidak pernah mengetahui jika orang lapar akan berubah menjadi garang jika diusik?!

Game OverWhere stories live. Discover now