29 ~ GANJARAN

1.3K 143 9
                                    

Instagram : vi_borneogirl
Tiktok : vi.borneogirl
Twitter : vi_borneogirl

borneogirlTwitter : vi_borneogirl

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • • • •

Setelah Huda dan orang tuanya mendekam di penjara, hidup Via terasa lebih tenang. Azlan pun tidak perlu khawatir berlebihan saat meninggalkan Via di Pesantren, sekalipun orang tuanya juga sedang bepergian.

"Ummi, dedeknya kapan bisa diajak main?" Dengan posisi duduk di atas pangkuan Via, Raffa mendongak menatap sang Ummi.

Via pun tersenyum lalu menjawab, "Nanti kalo dedenya udah bisa jalan. Raffa sabar dulu ya."

Raffa mengangguk singkat, lalu mengalihkan pandangannya pada si kembar kecil yang sedang tidur di atas kasur. Ada kekecewaan yang terlihat dari sorot matanya, akibat tidak kunjung bisa mengajak adik kembarnya bermain.

"Assalamu'alaikum," ucap Azlan. Masih dengan pakaian ala kantoran, Azlan mendekat sembari melepaskan jas kantornya.

"Wa'alaikumsalam," sahut Via dan Raffa.

Via segera mencium punggung tangan Azlan, dan Azlan pun mencium kening Via sebagai balasannya. Begitu juga dengan Raffa, bedanya Raffa langsung minta dipeluk, seharian bermain tanpa teman membuatnya lebih manja pada orang tuanya.

"Gimana anak-anak, rewel gak?" tanya Azlan.

"Alhamdulillah, gak kok By," sahut Via menenangkan. Via paham jika suaminya itu khawatir dirinya kelelahan mengurus si kembar kecil sendirian, karena sejak pagi Nyai Maryam menemani Kyai Hafidz menghadiri undangan, Azlan sendiri juga sibuk mengajar dan bekerja.

Azlan menghela nafas lega, ia mengusap pipi si kembar kecil sejenak, lalu fokus pada Raffa yang sudah duduk di pangkuannya. Azlan memperhatikan wajah Raffa yang terlihat lesu, bibirnya tersenyum tipis saat mengingat sesuatu.

"Anak Abi kenapa, hm?" tanya Azlan sembari menyapu keringat di kening Raffa.

"Raffa mau main, tapi gak ada temen, Abi. Ummi bilang, kalo main sama dedek, tunggu dedeknya bisa jalan. Tapi dedeknya malah tidur, gak mau belajar jalan," sahut Raffa melepaskan unek-uneknya.

Via dan Azlan terkekeh dibuatnya. Kasihan memang, tapi wajah kesal Raffa itu sungguh menggemaskan, apa lagi Raffa menyampaikan unek-uneknya sembari menatap sang Adik, seolah menunggu adiknya bangun dan ingin segera menyuruh mereka belajar berjalan.

"Kenapa gak main sama Oscar?" tanya Azlan lagi.

Raffa menggeleng dengan cepat. "Gak mau, Raffa marah sama Oscar."

Azlan mengernyitkan keningnya, alasan apa lagi yang membuat Raffa marah dengan Oscar pikirnya. "Emangnya Oscar salah apa?"

"Tadi Raffa ajak main, tapi Oscar nya malah terbang," sahutnya dengan nada bicara terdengar sangat kesal.

My HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang