27 ~ RENCANA PENYELESAIAN

1.4K 135 20
                                    

Instagram : vi_borneogirl
Tiktok : vi.borneogirl
Twitter : vi_borneogirl

• • • • •

Sesuai yang Agam katakan, ia benar-benar menemui Azlan lagi untuk membantu menyelesaikan masalah dengan Huda. Semenjak Agam tau semuanya, ia memang berubah menjadi orang yang lebih baik, bahkan hubungannya dengan Adam pun sudah kembali membaik.

Markas AERLANG, suasana sore itu sangat ramai, para anggota berkumpul atas perintah Azlan. Meskipun Azlan tidak mengharuskan, namun mereka benar-benar mengusahakan untuk datang.

"Al, Zidan sama Arga mana? Mereka gak dateng?" tanya Daffa.

Azlan yang sejak tadi fokus dengan ponselnya itupun menyahut, "Mereka masih memantau posisi Huda."

"Posisi Huda? Emang udah ketemu?" tanya Taufiq terkejut.

"Udahlah, secara Agam udah bareng kita," sahut Zio sembari meletakkan beberapa minuman dan snack yang ia ambil dari ruang penyimpanan makanan di markas.

Seketika Agam yang duduk diantara Azlan dan Adam menjadi pusat perhatian mereka. Sebelas dua belas dengan Adam, Agam juga tipikal pria yang acuh dan cenderung santai. Buktinya Agam hanya menampilkan tampang datar sembari bersedekap dada.

"Emang posisinya ada di mana?" tanya Akbar sembari melirik Agam sedikit sinis. Jujur saja, Akbar masih kesal dengan perbuatan Agam, walaupun Akbar sendiri juga tau Agam itu dijadikan kambing hitam oleh Huda.

Agam melirik sejenak lawan bicaranya, ia sangat maklum dengan tatapan sinis yang Akbar berikan. Sebagai seorang kakak, Agam tentu paham bagaimana perasaan Akbar. "Sebenernya dia gak netap di satu tempat. Dia punya beberapa apartemen, tapi dia sering pulang ke rumah yang ditempatin orang tuanya."

"Jadi, rumah itu yang lagi dipantau?" tanya Zaid, dan Agam pun mengangguk membenarkan.

"Kita udah dari lama mantau semua apartemennya, tapi gak pernah liat Huda keluar dari sana," ucap Taufiq.

"Dia tau kalian lagi ngawasin dia. Jadi dia selalu nyamar setiap keluar masuk apartemen itu. Dan ... Cuma rumah yang ditempatin orang tuanya yang kalian gak tau, kan? Makanya dia lebih sering ke sana," sahut Agam menjelaskan.

"Bener dugaan gue," celetuk Zio.

Disaat tengah berbincang serius, Alvaro, Zidan dan Arga datang bersamaan. Setelah mengucap salam, mereka pun segera bergabung bersama yang lain, dan otomatis menjadi pusat perhatian. Bahkan Farel sudah melayangkan tatapan intimidasi.

"Bagaimana?" tanya Adam.

"Kita cuma liat orang tuanya aja," sahut Zidan sembari meraih minuman soda, ia cukup haus sore itu.

"Mungkin Huda masih di apartemen tempat dia ngadain pesta kemaren," timpal Agam.

"Lo yakin?" Arga memicingkan matanya menatap Agam, ia masih sedikit menaruh curiga.

My HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang