26. I Love You Too

148 9 0
                                    


3 Tahun berikutnya...

Hari yang sibuk. Satu tahun belakangan ini brand KEMUDIAN mengalami kemajuan cukup pesat. Mungkin itu sudah sesuai dengan kesiapan masing-masing sumber dayanya yang telah cukup lama bekerja bersama, dan sudah bertumbuh dengan baik sebagai rekan, sahabat, maupun keluarga. Bahkan dari kolaborasi dengan para lansia yang digagas oleh Sinar kini mereka juga dapat banyak sekali dukungan dari berbagai asosiasi kemanusiaan.

Dari para personil di PERTAMA.Corp yang memiliki kompetensi cukup baik akhirnya Arga yang tadinya hanya sebagai asisten Lintang, kini merangkap jadi produser utama sebuah kanal youtube yang menyuguhkan berbagai tayangan edukatif terkait seni digital dan juga merekam kegiatan para lansia di RS tempat ayah Sinar dirawat. Memang belum besar tapi dalam sekala harian mereka dapat menarik penonton ratusan ribu, mungkin kelak juga akan menjadi besar.

"Kalian pada di mana? 30 menit lagi, kita ketemu di ruangku," pesan itu ia kirimkan ke WA grup.

Setelah berkumpul, Arga, bu Sal dan juga Sinar merasa bingung, karena memang sedang tidak ada masalah.

"Ah, terima kasih waktunya. Ada hal penting yang harus..." terputus.

"Jangan bilang kalau kamu mau ikut lomba lombaan lagi," sela bu Sal.

"Bukan. Gimana ngomongnya ya?" Lintang jadi gagap, "Gini, besok mas Damar ulang tahun. Please... aku butuh bantuan kalian buat cari kado istimewa," akhirnya hal tidak penting itu keluar dari mulutnya.

"Ya ampuuun. Emangnya dia umur 20 tahun? 25 tahun? Gaya bingungnya udah kaya masih muda aja," balas bu Sal. "Udah ah, aku balik kerja," imbuhnya, sambil langsung keluar dari ruangan.

"Jangan-jangan mbak Lintang hamil lagi...? Iya kan mbak?" Tanya Arga, mengejek.

"Nggak," balas Lintang.

"Terus...? Kenapa tiba-tiba jadi mbak Lintang yang gaya romantis? Biasanya juga kalau mas Damar bilang i love you, kamu balasnya, iya, i know..." lagi-lagi Arga menggoda Lintang.

"Eh, kamu bukain chat ku ya?" Lintang merasa kesal.

"Nggak, nggak salah. Bukan cuman bukain chat, aku juga sering dengar," kali ini yang bikin Lintang makin jengkel karena disusul dengan tawa oleh Arga.

"Argaaaa... udah ah," kata Lintang.

"Gini ya mbak cantik, aku nggak bisa bantu cari kado atau apa pun itu, Arga sekarang udah jadi orang sibuk, kecuali... besok ada traktiran jalan-jalan..."

"Iya deh, iya,"

"Ok, aku bisa bantu, bantu ngajakin anak-anak main, tapi untuk kado atau acara apa pun buat kamu sama mas Damar, aku nggak mau kasih ide," kata Arga, dan langsung ngacir keluar ruangan.

Sementara itu Sinar masih berada di dalam dan hanya tersenyum melihat sahabatnya yang memang terasa tiba-tiba jadi romantis pada suaminya.

"Emang bener yang dibilang Arga tadi?"

"Apa?"

"Ya, i know...?"

"Kan nggak masalah toh?"

"Kenapa?"

"Ya kan kami udah nikah, aku respect sama dia, dia juga lebih respect. Jadi, itu cukup kan?"

Kemudian Apa...?Where stories live. Discover now