21. Jalan Tuhan

111 10 10
                                    

Senin baru sempat update nih....
Selamat membaca. Share baiknya, diskusikan buruknya.

***

    Tiga hari sebelumnya.

    Raya terus bergerak mencari tahu apa motif utama Dio melakukan kecurangan hingga sebegitunya. Ia pun menemukan fakta bahwa Dio memang mengajukan proposal pada sebuah perusahaan asing dengan ide bisnis yang dibangun bersama tim KEMUDIAN. Raya belum menemukan apa nama perusahaan asing tersebut, karenanya ia menemui Dio, dengan alasan masih ada yang harus diselesaikan.

    "Kenapa kita harus bertemu lagi?" Tanya Dio.

    "Aku mau bikin penawaran sama kmu," kata Raya.

    "Oh, terima kasih. Tapi saya sudah tidak butuh," kata Dio.

    "Salary-nya besar loh,"

    "Saya sudah sign kontrak sama perusahaan asing," jawab Dio, sombong.

    "Wah, keren dong. Selamat ya. Apa nama perusahaannya?" Tanya Raya.

    "Search aja di google FASTERLINK dari Australia,"

    Raya membuka di laman google dan menemukannya.

    "Wah, kamu hebat ya. Ini sekalanya sudah unicorn loh," ucap Raya.

    Lalu pertemuan itu pun berakhir.

    Sepulangnya dari sana Raya mencoba menghubungi Damar via surel. Ia tahu bahwa permasalahan yang ditimbulkan oleh Dio beberapa waktu lalu ditangani secara bukti dan data oleh Damar. Raya memintanya karena sanggup membantu sambung dengan pihak berwajib dan juga perusahaan asing yang akuisisi bakat pada Dio.

    "Semua bukti dan data sudah saya kirim. Tolong selesaikan masalah ini, bagaimanapun bu Raya adalah orang penting di kompetisi yang diikuti oleh perusahaan istri saya," tulis Damar.

    "Baik. Terima kasih untuk kerja samanya," balas Raya.

Sehari semalam Raya terus berada di balik komputer dan juga ponselnya. Ia mengurus semua kasus tersebut, hingga akhirnya, tepat saat hari final demo FASTERLINK Australia melakukan langkah penyelesaian masalah dengan si pelaku utama yang merupakan calon talent
mereka, yaitu Dio.

***

    Seluruh tim merayakan kemenangan dengan makan-makan di sebuah restoran iga yang cukup mewah dengan rata-rata harga minumannya Rp. 30.000;. Semua turut serta, bahkan Dio. Memang awalnya semua orang sempat kaget, tapi kemudian seakan ada ikatan baik mereka memutuskan untuk membahas masalah Dio setelah selesai makan. Di sela-sela obrolan tetiba ponsel Damar berdering, ada panggilan darurat dari kantornya terkait pekerjaan penting. Iya, memang sudah hampir satu minggu ia hanya kerja dari rumah. Kemudian ia pun pamit.

    "Yang, ini kunci mobilnya," ucap Damar pada Lintang.

    "Loh, kamu ke kantor naik apa?" Tanya Lintang.

    "Itu, ojeknya udah datang," kata Damar sembari menunjuk keluar. "Ga, nanti antar Lintang sama anak-anak pulang ya," lanjutnya berbicara pada Arga.

Kemudian Apa...?Where stories live. Discover now