09. Menyusun Ulang

146 18 19
                                    

Selamat membaca...
Pada sehat kan...?
Share baiknya, diskusikan buruknya.

"Nanti berangkat jam berapa?" Tanya Lintang pada suaminya.

"Flight aku jam 1," jawab Damar. "Mau aku anterin ke kantor dulu?" Tanya Damar, menawari.

Belum sempat menjawab terdengar Kelana berteriak girang, menyambut seseorang yang datang.

"Tante Sinar..." kata Kelana sambil berlarian, memeluk Sinar.

"Hey... apa kabar good speaker?" Tanya Sinar, akrab. Good speaker adalah nama akun instagram Kelana.

"Masuk yuk, tan, aku tunjukin video speech terbaruku," ajak Kelana, sembari menggandeng tangan Sinar.

Sementara itu dari dalam Lintang pun berpamitan pada suaminya.

"Mas, aku pamit ya, itu temanku udah jemput," pamit Lintang.

Damar mengikuti Lintang sampai depan, dan sempat sekejap bertemu Sinar. Hanya saling mengangguk.

"Hati-hati ya," ucap Damar, setelah membalas kecupan kecil di pipinya dengan cium hangat di kening Lintang.

"Iya."

Dalam perjalanan menuju kantor ada panggilan masuk dari Arga yang meminta mereka berdua untuk ke kantor THE NEXT. Kepala kompetisi ingin bertemu dengan mereka.

***

Sesampainya di sana ia langsung masuk ke ruang meeting, tak lama kemudian dua orang masuk, mereka adalah Raya dan berjalan di depannya seorang pria berusia 50 tahunan.

"Pak Guntur," sapa Lintang.

"Iya, akhirnya kita bertemu lagi," kata pak Guntur, senang, dengan senyum tenangnya yang khas.

"Bapak, di sini..." ucap Sinar, terputus.

"Yup, saya presiden direktur di THE NEXT," ucap pak Guntur. "Silakan duduk, ada hal penting yang ingin saya sampaikan," lanjutnya.

"Baik," balas Lintang.

"Nama brand kalian KEMUDIAN. Lintang adalah pemilik perusahaan induk?" Tanya pak Guntur.

"Iya,"

"Jadi kamu bukan CEO dalam brand ini?" Tanya pak Guntur.

"Bukan," jawab Lintang.

"Jadi, saya lihat tayangan presentasi kemarin. Kacau, kamu tidak ada persiapan, dan sepertinya kamu ada masalah dengan tim. Kabar buruknya, rate presentasi kemarin brand kalian berada di tiga terendah. Kabar baiknya, kalian masih dapat bertahan di kompetisi ini karena fitur dalam aplikasi kalian cukup menarik dan diminati. Ini selalu jadi ajaibnya kamu dari dulu Lin," jelas pak Guntur, panjang.

"Terima kasih pak. Kami akan lakukan perbaikan," ucap Sinar.

"Kalian harus bisa lebih saling percaya, terutama kamu Lin. Sebagai pemilik perusahaan induk, harusnya kamu cukup duduk di bangku penonton, bukan presentasi," kata pak Guntur, terus terang, "maaf ya, Lin. Saya harus berterus terang," lanjutnya.

"Iya, pak," balas Lintang. Kali ini ucapan pak Guntur memang tak terasa menyakitkan, karena dari kemarin Lintang sudah menyadari kesalahannya.

"Ya sudah, selamat berjuang lagi, saya pamit ya. Nanti kapan-kapan kita ngopi bareng," pamit pak Guntur.

Setelah pak Guntur keluar Raya masih di dalam,

"Cuman kasih saran ya, kompetisi ini adalah tentang kerja tim, bukan hanya tentang kalian berdua," ucap Raya, sembari membereskan barang di mejanya.

Kemudian Apa...?Where stories live. Discover now