28

5.5K 316 26
                                    

Jangan jadi silent readers! Jangan lupa vote dan komen yaaa guys!




Happy Reading!

♡♡








"Aku begitu menyukaimu, Ais. Bagaimana caranya untuk berhenti? Semakin hari, rasaku padamu semakin tak terkendali,"









Setelah dari Cafe Kaivan tidak langsung pulang ke rumahnya, ia malah pergi menuju sebuah tempat di mana ia selalu ditunggu oleh teman-temannya.

Arena balapan liar.

Setelah sampai, Kaivan turun dari motornya untuk menghampiri teman-temannya.

Di tempatnya sekarang, Kaivan dapat melihat bebas orang-orang seumurannya tengah berdiri secara bergerombolan. Mereka memenuhi area balapan untuk menonton para pembalap melakukan aksinya malam ini.

"Akhirnya, setelah sekian lama lo balik lagi ke tempat ini," kata Lios, seorang yang sudah lama menjadi teman Kaivan. Dia dan Kaivan berbeda usia 3 tahun, Kaivan lebih muda darinya.

"Sorry,"

"Hari ini lo mau ikutan kan?" kata Lios.

"Pasti maulah, makanya dia dateng," serobot Gabe.

Plak!

"Berisik, si gak jago balapan diem aja!" setelah memukul keras kepala Gabe, Delvin juga dengan tega mengatai lelaki itu.

"Bacot anjing!"

Lios hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah mereka berdua yang tak pernah akur sejak dahulu.  "Gimana, Kai?" tanya nya lagi kepada Kaivan.

Kaivan menimang sejenak tawaran Lios. Dia sebenarnya ke sini hanya untuk mencari angin saja, dia tak ada niatan untuk mengikuti balapan. Namun, terlanjur datang tak ada salahnya mencoba.

Kaivan menganggukkan kepalanya, "Lawannya?"

Lios tersenyum, sembari menepuk-nepuk bahu Kaivan. "Seperti biasa, orang yang gak mau kalah dari lo. Ezra."

Sial. Kaivan mengumpat dalam hati, lagi dan lagi dia dipertemukan dengan lelaki menyebalkan itu.

"Gak ada yang lain?"

"Kenapa lo takut lawan gua?"

Kaivan memutar tubuhnya menatap Ezra yang kini sudah ada di belakangnya.

Kaivan hanya diam, dia tak menjawab ucapan Ezra sama sekali.

"Kali ini, hadiahnya gua gak mau barang ataupun cewek jalang lo, Li,"

"Gua mau tentuin sendiri." sambung Ezra sembari menatap Lios.

Lios mengangkat kedua alisnya. "Terus lo mau apa?"

Ezra berjalan semakin mendekati Kaivan. Dia berhenti tepat dua langkah di hadapan lelaki yang tingginya sama dengannya itu.

"Gua mau duel di atas ring tinju sama dia, kalo gua menang gua mau dia ajak pacarnya buat nontonin pertandingan kita," ucapan itu dengan entengnya keluar dari mulut Ezra.

Tenang saja. Bagi Lios mengadakan sebuah acara-acara seperti itu tidaklah sulit, dan mungkin itu bisa menjadi sumber uang untuknya jika dia mengadakan pertarungan antara Ezra dan Kaivan.

Kaivan menaikan kedua alisnya, saat mendengar Ezra mulai membawa-bawa kata pacarnya sudah dapat Kaivan pastikan yang di maksud oleh dia adalah Aislin.

"Jangan bawa-bawa dia." kata Kaivan berusaha menahan rasa kesalnya. Ia tak suka ada mulut orang asing yang menyebutkan nama gadis tercintanya.

Ezra tertawa remeh. "Kenapa? Lo takut? Gua tau, dia gak bisa liat orang berantem kan? Gua cuman mau ajarin dia kalo pacaran sama lo gak boleh jadi cewek lemah."

KAIVANWhere stories live. Discover now