19

6.7K 400 74
                                    

Jangan lupa baca dulu part sebelumnya! Kasih bintang sama komen di setiap part juga!! Terima kasih>>

Jangan lupa bantu follow akun aku yaa cxyvcii_




Happy reading!

♡♡♡


"Kenapa kau selalu cantik, kepalaku sampai pusing melihatnya,"





Aislin selesai dengan acara mandinya, dia menghabiskan waktunya satu jam hanya untuk memastikan tubuhnya benar-benar bersih. Gadis itu hanya melilitkan handuknya untuk menutupi sebagian tubuhnya.

Dia lupa, dia ke sini hanya memakai rok sekolah serta jaket Gabe. Dia tak membawa baju ganti. Tapi tak masalah, ia akan meminjam baju kepada Kaivan.

Dengan rambut yang masih begitu basah, dia berjalan keluar kamar mandi. Baru saja keluar, dia sudah melihat Kaivan tengah memandang ke arahnya dengan tatapan tajamnya.

Aislin melihat, lelaki itu berjalan ke arahnya membuat Aislin menyunggingkan senyumannya. "Kai aku--"

Ucapan Aislin terpotong kala lelaki itu memeluk erat tubuhnya. Menyembunyikan wajahnya di ceruk lehernya. Aislin sangat takut handuk yang meliliti tubuhnya ini turun, sebab dia sama sekali tak memakai apapun di dalamnya.

"Kai habis ini aku pinjem baju ya?" tanya Aislin, yang mendapatkan anggukan kepala dari Kaivan. Aislin yang merasakan itu sedikit bernapas lega.

"Kai jangan lama-lama, rambut aku masih basah," mendengar itu, Kaivan malah semakin mengeratkan pelukannya.

"Kai aku mau pake baju dulu, aku kedinginan," kata Aislin lagi, kali ini Kaivan mulai melepaskan pelukannya. Dia mundur satu langkah, menatap Aislin dari ujung kepala hingga kakinya.

Rambut tergerai begitu saja dengan kondisi yang masih basah. Badannya yang begitu putih bersih, dengan kedua tangan yang memegang ujung handuknya yang berwarna hitam itu membuat Aislin semakin terlihat menggemaskan di mata Kaivan.

Aislin mengerjabkan kedua matanya saat Kaivan terus memandanginya. Seketika otaknya bekerja mengingat ucapan Ayana yang mengatakan bahwa Kaivan sering memakai banyak perempuan. Namun, dengan segera ia menggelengkan kepalanya cepat, ia harus mengusir pikiran jelek tentang Kaivan itu.

Kaivan memperhatikan tingkah Aislin, "Apa yang sedang kau pikirkan?"

"Enggak ada," jawab Aislin cepat.

Kaivan tak memperpanjangnya. Dia memilih untuk melangkahkan kakinya untuk membuka lemari pakaiannya. Dia membawa celana pendek miliknya, serta kaos berlengan pendek untuk diberikan kepada Aislin.

"Pakai ini dulu,"

Aislin menerima baju pemberian Kaivan. Lalu dia masuk kembali ke dalam kamar mandi untuk segera memakai pakaiannya.

Beberapa saat kemudian dia kembali keluar dengan handuk yang semula melilit di badannya, kini sudah ada di kepalanya.

Aislin menggosok-gosokan handuk tersebut untuk membantu mengeringkan sedikit rambutnya.

"Duduk," titah Kaivan saat melihat Aislin.

Kaivan membawa handuk yang ada di atas kepala gadis itu, lalu menyimpannya di kepala kursi yang tengah mereka duduki.

"Biarkan kering sendiri saja," ucapanya, yang lagi-lagi hanya dituruti oleh Aislin.

"Aku mau sisir rambut," kata Aislin, lalu dia bergerak mendekati nakas untuk mencari sisir. Setelah mendapatkannya, dia mulai menyisir pelan rambutnya, dan kembali mendekatkan tubuhnya dengan Kaivan.

KAIVANWhere stories live. Discover now