04

11.4K 590 84
                                    

Happy reading!!

Punya niat update sesering mungkin, kalo komen sama votenya rame terusss😅

Typo bertebaran!!


***

"Masa kecilku harus aku habiskan bersamamu, tapi jika dewasa nanti, aku pastikan semua ini akan berakhir, Ais,"



Malam ini, Aislin akan mencoba menguji apakah ucapan Kaivan tadi pagi benar adanya. Atau hanya sekedar buain belaka.

Aislin berjalan menuju kamar Kaivan. Kini ia memiliki tujuan utama untuk ini. Ia akan mengajak Kaivan makan malam bersama. Satu jam yang lalu, Dara menitip pesan kepadanya agar ia tidak lupa mengingatkan Kaivan untuk makan malam.

Sebab, Dara serta Vano sedang ada urusan bersama. Mereka berkata kepada Aislin akan menghadiri acara pernikahan salah satu rekan kerja Vano. Mereka hanya bicara kepada Aislin, karena Kaivan sedari sore tidak juga kunjung keluar dari kamar.

Lagipula, Dara serta Vano dapat meyakini kalau mereka bicara pada anak itupun, jawaban Kaivan hanya sekedar berdeham saja.

tok.. tok.. tok..

Aislin mengetuk pintu kamar Kaivan, saat sudah tiba di depan kamar Kaivan.

"Kai,"  ucapnya seraya terus mengetuk pintu tersebut. Namun, Aislin belum juga mendapati pintu di hadapannya ini terbuka.

"Heran banget sama dia. Kok seneng banget diem di kamar? Gak bosen apa ya?" gumanya.

"Kai, Kai, Kai, Kaii!!" Aislin terus berteriak, dengan kedua tangannya yang mulai mengetuk pintu dengan tenaga yang lebih besarnya. Namun, Kaivan masih belum membukakan pintu untuknya.

Aislin memutar otaknya, kini dirinya harus melakukan apa agar Kaivan membukakan pintu untuknya? Kali ini ia tidak bisa menyelonong masuk ke dalam, sebab Kaivan menguncinya dari dalam. Itu juga alasan Dara tidak berkata kepada Kaivan saat sebelum pergi tadi.

Aislin melebarkan kedua matanya, bibirnya juga tertarik ke atas saat otak kecilnya menemukan sebuah ide.

Gadis kecilnya memutar tubuhnya, untuk kembali ke kamarnya.

Di sana, ia berjalan menuju meja belajarnya. Lalu mulai mencari kertas kosong. Setelahnya, Aislin mulai menuliskan beberapa deretan kata di atasnya.

"Gak papa gak jadi main sama kamu, yang penting pesan dari mommy Dara tersampaikan," ucap Aislin bermonolog.

Setelah itu, ia kembali keluar dari kamar, dan berjalan lagi menuju kamar Kaivan.

Aislin berjongkok di depan pintu kamar Kaivan, lalu dia menyelipkan kertas tersbut ke celah-celah pintu itu. Setelahnya, dia bangkit kembali dan berjalan menuju dapur untuk segera mengisi perutnya yang kosong.

Perutnya sudah sangat lapar, sedari tadi ia sengaja menahannya hanya karena ingin makan bersama dengan kaivan. Tapi anak itu tak kunjung keluar dari kamarnya itu, membuat Aislin jengah menunggu dan berakhir menghampirinya. Namun, tetap saja usahanya sia-sia.

Aislin mendudukan bokongnya di kursi, dia mulai menghidangkan beberapa lauk untuk memani nasi putihnya.

_

KAIVANTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon