27

5.2K 346 34
                                    

Double update nih! Jangan jadi silent readers!! Dan baca dulu part sebelumnyaa yaa! Jangan lupa Vote dan komen.


Happy Reading!

♡♡







Sepulang sekolah, lebih tepatnya kini jam sudah menunjukkan pukul 4 sore, saat ini Kaivan tengah bersama dengan Aislin di atas motornya. Seharusnya ini adalah waktu dia untuk beristirahat setelah pertandingannya hari ini. Jika boleh jujur, Kaivan juga merasa begitu lelah hari ini. Namun, Kaivan malah lebih memilih pergi dengan Aislin dibandingkan mempedulikan rasa lelahnya.

Mereka pergi tanpa tujuan, hanya mengitari kota tanpa memberhentikan motor. Namun, hal itu tidak membuat bosan keduanya, karena Aislin yang senantiasa bercerita dengan Kaivan yang begitu menyukai saat dimana Aislin begitu banyak membuka suaranya ketika bersamanya.

"Ini pertama aku keliling kota Kai, aku suka banget,"

" ... "

"Nanti setiap pulang sekolah kita gini terus ya Kai,"

" ... "

"Dulu pas aku masih tinggal sama kakek, mana pernah diajak keluar. Aku jadi kaya Rapunzel deh kalo dipikir-pikir,"

" ... "

Lagi dan lagi Kaivan tak membalas ucapannya, membuat Aislin akhirnya berhenti berbicara. Sudah terlalu banyak dirinya mengucapkan banyak kata, tetapi dia tak mendengarkan balasan apapun dari Kaivan.

"Kenapa diam?"

Aislin mendengar suara Kaivan dengan jelas. Sebab lelaki itu mengendarai motornya dengan begitu pelan. Serta keadaan jalanan yang tak begitu bising.

Tapi Aislin nampaknya enggan untuk merespon ucapan Kaivan. Biar saja lelaki itu merasakan menjadi dirinya untuk sesaat.

"Kau marah ya?"

" ... "

Kaivan tak mendengar jawaban apapun dari Aislin, dia menghela napas panjangnya. Lalu tanpa berkata apapun lagi, dia memilih untuk fokus dengan jalanan. Begitupula Aislin yang kini sudah lebih menikmati jalanan yang ia lalui.

Dalam hati Kaivan merasa kesal, dia tak bisa menampik perasaan asing yang hinggap kembali ke hatinya. Kali ini, hanya karena Aislin berhenti bercerita berhasil membuat perasaannya sedikit tak karuan. Namun, Kaivan tetap dengan mempertahankan diamnya, dia tak mengatakan apapun untuk membuat perasaannya menjadi tenang kembali.

________

​​

Pukul 7 malam, Kaivan sudah berada di sebuah Cafe untuk menunggu seseorang. Setelah hampir 6 menit, akhirnya orang yang ditunggunya telah sampai.

"Maaf ya Lama Kaivan," suara lembut itu menyapa indra pendengaran Kaivan dengan tenang. Gadis itu menarik sebuah kursi di hadapan Kaivan dan mendaratkan tubuhnya di sana.

Kaivan mengangguk. Dia menatap seorang perempuan ayu di depannya itu. Gadis yang ia temui beberapa bulan lalu, gadis yang selalu memandang penuh dengan binar kebahagiaan padahal dia lah yang telah membuat adiknya dahulu harus masuk ke rumah sakit.

Flashback.

Kaivan mengendari motornya dengan kecepatan tinggi untuk segera sampai menuju sekolahannya. Namun, saat dipersimpangan jalan dia malah tak sangaja menabrak seorang anak kecil yang tengah memakai sepeda.

Brak!

"aarghh!"

Anak itu mengadu kesakitan saat lutut dan sikutnya mulai mengeluarkan darah. selain itu, kakinya juga masih tertindih oleh sepeda yang sebelumnya ia pakai.

KAIVANWhere stories live. Discover now