H4

1.8K 136 17
                                    

"maaf lama, tadi yuan menelpon"

karin membuka pintu mobil, hari minggu dan memutuskan untuk menghabiskan waktu sampai sore hari bersama kekasih tampan nya itu.

"kenapa?"

tanya herry santai dengan menyalakan mobil dan menginjak pelan gas nya.

"oh, dia mau meminta menemani untuk membeli botol minum nya, oiya bagaimana latihan nya kemarin?"

"cukup"

"baguslah. aku takut kaki nya akan terluka saat latihan kemarin"

"luka?"

"Engg.. waktu masih sekolah Menengah kami pernah diam-diam memakai motor ayahku karena kami terlalu senang lalu kami jatuh dan saat itu aku yang membonceng nya dan kaki nya terkilir dan terkena knalpot motor-- auhh membayangkan darah nya saat itu aku merasa bersalah"

"kita kemana?"

"terserah. kau sudah sarapan?"

"sudah"

"aku juga sudah, beli kopi saja kalau begitu"

herry mengangguk, memutar setir mobil nya menuju cafe tempat dimana karin suka akan kopi nya.

"kau juga mau kopi?". tawar karin.

"tidak"

"oh oke. tunggu yah"

herry hanya mengangguk, menunggu karin di mobil dan sesekali melihat lihat jalanan, cukup ramai keluarga kecil yang berada disana mengingat ini hari minggu, pandangan nya jatuh pada apotek yang berada dalam radar nya.

"ay-- herry?"

karin menyimpan tas nya dan keluar lagi dari mobil, melihat sekeliling dan mendapati kekasih nya berjalan ke arah nya.

"dari mana?"

"tidak. ayoo"

karin masuk kedalam mobil melihat tidak ada apa-apa yang di bawa kekasihnya. gadis itu sesekali melihat wajah herry dan sesekali fokus pada jalan.

"ada apa?" tanya herry

"tidak. aku hanya penasaran kau dari mana tadi?"

herry mengeluarkan obat pusing di kantong nya dan menyimpan nya depan karin, lampu lalu lintas yng berubah menjadi hijau membuat karin tidak bisa mengakui keanehan nya terhadap kekasih nya.

"maaf.. aku kira kau sakit yang lebih parah lagi"

"aku tiba-tiba pusing". santai herry menjawab.

"kau mau pulang?"

herry menoleh pada karin yang dimana kekasih nya itu mengangguk seolah itu bukanlah suatu masalah.

"tidak perlu!! kau bisa bawa mobil kan?"

"eunnng". sahut karin.

"bisa kau kendarai? aku akan istirahat sebentar"

"kita pulang saja herry, sungguh ini bukan amarah yng di pendam. besok aku akan minta di temeni lagi bisakan?"

herry hanya mengangguk pada karin.

"oh herry disini saja, itu yuan. kau berhati-hati lah jadi kau tidak perlu memboros jalan untuk mengantar ku"

menunjuk pada yuan yang baru saja masuk kedalam toko perabotan. herry masih fokus pada pintu toko perabotan membuat karin mengerutkan sedikit dahi nya.

"herry??". mengibaskan tangan nya di wajah kekasih nya

"hmm?"

"hati-hati. aku turun disini saja"

karin kira herry akan pergi setelah nya, tapi kekasih nya itu justru memarikan mobil nya di depan toko perabotan membuatnya menunggu kekasih nya untk turun tapi sama sekali tidak ada tanda-tanda manusia di dalam akan keluar.

𝗵𝗶𝗱𝗱𝗲𝗻Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora