H7

1.7K 132 17
                                    

"luka mu karena apa?"

yuan sedikit berfikir, kembali memperhatikan herry yang dengan telaten mengganti perban di kaki nya.

"emm jadi waktu aku SMP aku dan leo main bersama--"

"tunggu. leo?, bukannya kau jatuh dengan karin?"

herry memotong pembicaraan, karena yang dia tau luka itu jatuh dari motor saat bersama karin, itu yang kekasih nya ceritakan.

"ohh-. kalau yang sama karin itu sehari setelah nya, luka dasar nya akibat main dengan leo"

"leo mana?"

"leo kelas 1 ruang 3"

kali ini herry yang mengingat. dia tidak tau ada adek kelas nya bernama leo. atau karena dia yang tidak mau tau.

"lalu?" tanya herry masih penasaran.

"kami main bersama tapi dia jauh di belakang, awalnya mungkin dia ingin iseng saja tapi besi itu malah nancap di daging pergelangan kaki ku"

"besi?" ada sedikit ngilu di wajah herry.

"emmm.. besi yang kami pakai untuk menombak ikan di sungai, tapi aku langsung cabut besinya darah nya banyak waktu itu, aku sembunyi kan dari karin, karena kalau karin tau leo pasti akan mati saat itu juga"

'dia selamat saat itu, tapi akan mati saat ini juga' batin herry.

"kau masih berteman dengan nya?"

"tidak. dia bilang aku lambat saat lari karena luka kecil di kaki ku, dan itu benar"

"sampai sekarang?"

"eumm... dia bahkan tadi pagi menatap sinis pada ku dan mengejek kaki ku, jika ada karin akan ku adukan anak itu"

herry diam mendengar kan. melihat bagaimana perban itu sudah rapi di kaki yuan, dan membaringkan yuan agar beristirahat.

"capt. bisa ijinkan aku?"

"kenapa? kau sakit? sakit apa?"

yuan tertawa kecil atas tindakan khawatir yang herry berikan. menggeleng dan memberikan sedikit tawa mengejek nya.

"tidak. aku cuman cape saja kalau ke kelas lagi, lihat kaki ku bahkan baru capt ganti perban nya. iyakan?"

herry mendecih lucu, mengangguk dan mengelus rambut halus yuan yang di anggap yuan itu perhatian kapten kepada tim nya.

"kau sudah makan?"

yuan menggeleng, membuat rambut halus itu bergerak ke kiri dan ke kanan.

"kau bisa tunggu sebentar? jangan kemana-mana, ingatt!!!"

yuan mengangguk dengan memanyunkan bibir nya, mengambil posisi berbaring untuk menghilangkan nyeri di kaki nya.

.
.

bugghhh....

pukulan dengan di susulnya seseorang yang terlempar hingga punggung nya mengenai dinding sekolah membuat semua berkumpul di satu titik. herry dengan santai berjalan menuju leo yang sudah terkapar bahkan darah sudah memenuhi mulut lelaki itu.

"kau tau siapa aku?"

leo memaksa mengingat dan dia sadar tidak pernah bermasalah dengan senior nya ini.

"eeuyy... aku tanya kau tau aku siapa atau tidak?" pertanyaan dan tamparan di berikan pada leo yang masih berbaring dengan kerah yang di tarik.

"kau anggota tim lari kan?"

kali ini leo mengangguk, anggukan itu membuat herry memejamkan matanya menahan amarah dan menatap santai namun tajam pada adek kelas nya itu.

"hhmm--. kau suka bisa menjadi atlet lari di sekolah ini?"

𝗵𝗶𝗱𝗱𝗲𝗻Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin