Hari itu tiba

1.5K 218 37
                                    

Pergilah...






































Pagi tiba,Shani sudah bersiap dengan pakaian nya, begitu juga dengan tiga orang yang lainnya.

Mata mereka begitu sembab karena menangis semalaman sampai tertidur dengan tidak wajar, badan merek bahkan pegal-pegal tapi pagi ini Shani akan pergi dan tak akan kembali lagi.

Hari ini sang Kakek mengizinkan mereka dari sekolah karena tidak memungkinkan dengan keadaan mereka untuk ke sekolah dengan sikap mereka yang tengah menjadi sosok jahat, namun mereka kini tengah rapuh.

Sang kakek sudah berdiri di samping mobil nya yang mewah, dengan anak-anak buahnya yang berjumlah puluhan.

Shani menyerat kopernya keluar dari rumah mewah itu di susul Zee, Gracia dan Christy di belakang nya.

"Kalian bisa perpisahan untuk terakhir kalinya, karena setelah ini, Shani tidak bisa menemui kalian lagi begitu juga sebaliknya, keadaan setelah ini akan berbeda, karena jika kalian bertiga berani melibatkan Shani maka Shani akan dalam bahaya, dan kakek belum tentu bisa melindungi Shani seperti saat ini, Shani akan jadi tanggung jawab keluarga nya nanti" ucap sang Kakek yang juga merasa sedih karena harus berpisah dengan cucu yang dia rawat dari kecil.

"Ci Shani!!!" Teriak Christy yang kembali menangis dan berlari memeluk Shani dengan erat.

Gracia dan Zee menyusul memeluk Shani, tangisan kembali terdengar dari mereka berempat, sang Kakek bahkan ikut meneteskan air matanya.

"Jangan lupain kita ya Ci" bisik Gracia.

"Jangan lupain kenangan kita ya Ci, kita bakalan rindu sama Cici" tambah Zee dengan isak nya.

Seluruh anak buah sang Kakek ikut terenyuh dengan pemandangan di depan mereka.

Bagaimana pun juga setelah Shani pergi dan memiliki kehidupan nya sendiri dengan keluarga kandung nya maka dia tak bisa berhubungan lagi dengan Zee, Gracia dan Christy karena apa yang di lakukan tiga orang itu selalu berbahaya dan berhubungan dengan musuh.

Untuk menjaga Shani mereka harus menjaga jarak.

"Jangan lupain aku Ci hiks...hiks..." Tangis Christy.

"Waktu nya pergi" ucap sang Kakek mengentikan adegan pelukan mereka.

"Jaga diri kalian ya, aku juga akan rindu kalian, Ge jaga mereka berdua ya, jangan suka berantem lagi ya, jangan tidur terlalu malam, jangan banyak main game, makan yang bener, jangan malas-malasan makan" ucap Shani menasihati mereka untuk terakhir kalinya.

Tiga orang itu sudah berderai air mata kala mendengar setiap nasihat yang keluar dari mulut Shani, mereka akan sangat ingat dengan ucapan lembut dari sosok sempurna di depan mereka itu.

Mereka akan sangat rindu saat Shani mencoba menasihati dengan sabar tanpa emosi, bak bidadari dan bak malaikat Shani bagi tiga orang itu.

"Aku pergi, aku sayang kalian"

"Sayang Cici...Huaa...hiks...hiks..." Tangis mereka.

Koper Shani di masukan ke bagasi, Shani pun perlahan memasuki mobil di susul sang Kakek.

Shani membuka kaca jendela mobil nya dan melambaikan tangannya pada tiga orang yang rapuh itu tak lupa tersenyum agar mereka mengingat senyum Shani bukan tangisan nya.

Back To SMA (END) Where stories live. Discover now