Semakin menjadi!!

1.8K 227 16
                                    

Mereka tetap bergerak meski kini menjadi bayangan.




















Empat orang itu kini tak mengusik Zee, Gracia, Shani dan Christy, lebih tepatnya tidak secara terang-terangan, karena mereka sebenarnya tetap memiliki cara yang tak harus melibatkan dirinya sendiri.

Zee, Shani, Gracia dan Christy kini kembali datang ke sekolah dengan kendaraan mereka yang dulu, mereka tak lagi datang dengan motor gede mereka, Zee dan Christy kembali dengan sepeda mereka, Shani dengan mobil nya dan Gracia kembali dengan motor matic nya. mereka pun tiba di sekolah di waktu yang sama dengan murid yang lain, tidak seperti kemarin-kemarin dimana mereka datang dengan motor gede dan datang lebih pagi.

PLAAAK....

PLAAKKK.

PLAKK..

PLAKK..

Baru saja tiba mereka di sekolah beberapa murid melempari mereka dengan telur busuk, murid-murid itu bahkan tidak punya masalah dengan empat orang ini, namun siapa lagi yang menyuruh mereka kalau bukan empat orang musuh Greshan dan Chriszee.

Mereka menjadi tontonan di lapangan dengan pakaian yang bau dan basah dan rambut yang mulai basah juga.

"SHANI!" seru Freya yang segera berlari ke arah Shani dan merentangkan kedua tangan nya untuk melindungi Shani dari lemparan telur-telur itu.

"Fre kamu ngapain?" Shani tidak ingin melibatkan Freya dalam masalahnya.

"Aku ga akan biarin kamu terluka Shan" balas Freya.

"HEY HENTIKAN! KALIAN BAKAL AKU LAPORIN!" Freya berusaha melarang mereka.

"WOY BERENTI WOY ATAU GUE LAPORIN LU SEMUA KE POLISI!" teriak Adel yang juga ikut melindungi Zee.

"Ngab gue ga apa-apa, lu pergi dari sini" ucap Zee.

"Gue ga akan biarin lu kena sendirian bro" balas Adel.

Begitu banyak telur yang mereka miliki, entah mereka dapat telur segitu banyak nya dari siapa.

"Christy!" Chika juga ikut melindungi Christy dengan tekad nya.

"Chik kamu ngapain sih? ini bukan urusan kamu mending kamu ke pinggir aja" pinta Christy.

"Sorry Gre gue ga mau lu kena tapi gue juga ga mau lu kena jadi gue pake payung buat hindarin mereka telur" Sisca menutup dirinya dengan Gracia menggunakan payung.

"Hahahah lu emang temen gue yang pinter Sis, ada aja ide lu, makasih ya" Gracia hanya tertawa dengan kecerdasan teman sebangku nya itu.

Lemparan telur dari mereka pun berhenti, membuat Greshan dan Chriszee serta teman-teman sebangku nya itu bisa melihat dengan jelas siapa yang melempari mereka telur. cangkang telur menghiasi pakaian mereka juga rambut mereka, kecuali Sisca yan datang dengan payung, namun Gracia sedikit kotor karena kena lemparan telur sebelum Sisca datang.

Lalu dimana empat orang musuh mereka? tentu mereka berada di tempat yang jauh namun masih bisa menyaksikan adegan itu berlangsung.

"Ada apa ini?" tanya Pak Bumi yang baru tiba namun melihat kekacuan itu di lapangan.

"Telat" gumam Gracia yang bisa di dengar Sisca.

"Heh! crush gue itu!".

"Iye dia datang telat" sewot Gre.

"Yaudah sih yang penting jadi pahlawan!" Sewot Sisca.

"Pahlawan kesiangan" balas Gracia.

"Kalian bersihkan diri kalian, lalu pulang saja, biar hari ini kalian mendapat Izin, dan untuk kalian yang berbuat ulah, kalian masuk ruang BK!" Perintah Pak Bumi.

"Lu kan ga kenapa ga usah pulang lu" ucap Gracia pada Sisca.

"Iye gue tau, udah ya lu bersih-bersih aja dulu sana!"

"Dih!" Sisca menuju kelas dan Gracia menuju kamar mandi.

"Frey gara-gara aku kamu jadi kena juga, terus kita Izin hari ini" Shani terlihat tidak enak karena Freya jadi ikut dalam masalah.

"Ga apa-apa kali Shan, Izin sekali, aku makin ga rela kalo kamu kenapa-napa, tadi lumayan sakit dan lumayan banyak telur nya, untung ga semuanya kena ke kamu, kalo kena kamu semuanya entar sempurna nya ilang lagi" balas Freya.

"Apa sih kamu Frey, makasih ya, makasih banyak"

"Hem yaudah kita bersih-bersih yuk, udah bau banget nih"

"So pahlawan lu Ngab" ledek Zee.

"Demi lu mah gue rela Zee, gedek gue sama mereka, sekarang malah nyuruh anak buah nya buat jahatin kalian, emang licik!"

"Makasih ya Bro, lu emang temen gue paling debest!"

"Baru nyadar lu!"

"Iye dah!" Zee memutar bola matanya malas sambil membasuh lengan nya.

"Chik, kenapa kamu mau repot-repot ikut campur sih, jadi kena kan" omel Christy.

"Bukan nya bilang makasih malah ngomel, aku tuh kan peduli sama kamu"

"Iya aku tau kamu peduli tapi jangan libatin diri kamu terus apalagi sampai kaya gini, pasti sakit kan kena telur-telur itu"

"Hahaha kamu lucu ya kalo lagi marah, aku ga masalah ko, aku seneng bisa lindungin kamu, aku ga mau kamu kenapa-napa"

"Kamu ga mau aku jadi korban selanjutnya kan lebih tepat nya" tebak Christy.

"Hem.. aku merasa bersalah sama yang sebelumnya, karena teman aku meninggal bunuh diri dan aku ga bisa cegah hal itu, aku ga mau hal yang sama terulang lagi sama kamu" balas tulus Chika.

"Aku rasa tiga orang yang lain nya pasti kaya kamu, yang ga mau ada yang terluka lagi gara-gara ini makanya kalian segini nya sama kita berempat"

"Hem mungkin bisa di katakan begitu, jadi aku akan terus jagain kamu, meski nyawa aku taruhan nya"

'kamu yang ga boleh terluka gara-gara aku, dan juga bukan oleh mereka, biar aku selesaikan orang itu dengan caraku' batin Christy marah.

Mereka membersihkan diri di kamar mandi, lalu mau tak mau mereka harus pulang lebih awal, karena tidak mungkin untuk mereka melanjutkan pelajaran dengan kondisi pakaian basah, bau juga rambut mereka yang mulai mengering karena telur, tidak mudah untuk di bersihkan.

Mereka berpisah di jalan karena beda jalan, namun tidak ada yang tau jika Zee, Gracia, Christy maupun Shani satu jalan karena satu rumah, hanya waktu saja yang berbeda membuat siapapun tidak curiga.

"Lengket banget rambut ku! Mana bau lagi!" Kesal Zee setiba nya di rumah.

"Ini malah keliatan kaya kita yang kalah!" Kesal Gracia.

"Mereka ga bisa di biarkan! Kita harus balas dendam! Chika sampe lindungin aku gara-gara orang jahat itu!" Kesal Christy.

"Mending sekarang kita mandi deh, yang bersih dan wangi, habis itu kita bikin rencana untuk balas mereka, mereka pikir kita akan kalah dan bunuh diri kaya korban mereka yang lain! Jangan harap! Kita akan balas dendam dan lebih semangat dari sebelumnya!" Lerai Shani dengan setengah emosi.

"Bidadari Emosi! Kabuuuur guys!" Teriak Gracia sambil berlari menuju kamar nya.

"Siap Ci kita mandi habis itu kita balik lagi bye Ci" Zee pun juga ketakutan dan lari ke kamar nya sampai sedikit jatuh dari tangga.

"Zoy ga apa-apa Zoy?" Khawatir Christy.

"Ga apa-apa cepet mandi!"

"Iya!"

Shani orang terakhir yang masuk kamar nya, mereka semua membersihkan diri dari semua bau busuk yang menempel di tubuh mereka.

Mereka sama-sama bertekad jika ini jadi yang terakhir mereka diam saja!!.



































Ingetin author kali author nya lupa ya ges ya, soalnya author lagu nyusun yang lain heheh..

Malah lupa yang ini hehe....

Udah ya see you next part 👋👋👋

Maaf kalo ada typo 😌😌😌













Back To SMA (END) Where stories live. Discover now