Pergi atau menetap?

2.3K 272 32
                                    

Sang Sempurna yang di hadapkan pilihan..
















































Pagi-pagi sekali Gracia sudah membuat sarapan untuk mereka berempat, Zee dan Christy bahkan sudah sarapan lebih dulu di meja makan, namun Shani baru saja turun dari kamar nya.

"Cici tumben lama, biasanya paling pagi?" Tanya Christy.

"Hemm Cici lagi banyak tugas jadi semalam Cici ngerjain tugas nya alhasil Cici jadi kesiangan" balas Shani yang tidak di ketahui oleh mereka berempat apa Shani berbohong atau tengah jujur.

"Oh yaudah gabung sarapan Ci" ucap Zee.

"Ini buat Cici" Gracia menyodorkan sarapan bagian Shani.

"Makasih Ge" balas Shani.

Di meja semua terlihat baik-baik saja seakan tak terlihat jika mereka bertiga sama-sama bersedih dengan pilihan yang di hadapi Shani.

Mereka masih sempat bercanda di meja makan seakan semua terlihat baik-baik saja, Shani merasa pagi-pagi seperti ini selalu saja dia rindukan, namun Shani pun bimbang apa pemandangan ini tak akan ia lihat lagi jika dirinya mengambil keputusan yang salah.

"Aku udah selesai, aku duluan ya Ci Shani, Ci Gre" seru Zee.

"Aku juga udah tungguin Zoy!"

"Dih kamu mah ikut-ikutan aja" balas Zee sedikit mendorong bahu Christy membuat nya sedikit oleng.

"Aaaw.. ih Zoya!" Geram Christy.

Christy dan Zee pun berpamitan pada Shani dan Gracia, lalu mereka pun pergi dengan sepeda nya masing-masing.

"Biar aku aja Ci" sela Gracia saat Shani hendak membantu Gracia membereskan bekas makan mereka.

"Aku bisa lakuin ini ko Ci, jangan khawatir" ucap Gracia.

Shani memandang punggung Gracia, dia mengerti kenapa Gracia mengatakan itu, semata-mata agar Shani berfikir jika mereka bertiga bisa hidup walau tanpa Shani karena Gracia sudah bisa mandiri dan menjadi kakak bagi Zee dan Christy.

"Jangan merasa berat buat ninggalin kita kalo emang Cici ingin bersama keluarga Cici yang sesungguhnya, kita bisa saling menjaga satu sama lain seperti biasa ko" ucap Gracia lalu menepuk pundak Shani dan berlalu begitu saja menuju motor nya.

Shani berangkat paling akhir setelah mengunci pintu rumah lebih dulu, namun saat yang lain pergi menuju sekolah Shani justru memiliki tujuan nya sendiri.

"Zoy!" Panggil Christy yang berada di belakang Zee.

"Hem..." Zee memelankan laju sepeda nya agar sejajar dengan Christy.

"Kira-kira Ci Shani bakalan ninggalin kita ga ya?" Tanya Christy.

"Ci Shani pasti mau lah toy ketemu sama keluarga kandung nya, mereka kan ga sengaja terpisah" balas Zee.

"Kalo kaya gitu kita ga akan ketemu lagi sama Ci Shani?"

"Hem... Mungkin" balas Zee.

Back To SMA (END) Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum