Pengenalan lingkungan

4.8K 347 15
                                    

Tempat yang baru dengan teman yang baru...






























Jam istirahat tiba, semua siswa berhamburan keluar dari kelas nya untuk mengisi perut mereka yang kelaparan menuju kantin yang cukup elite di sekolah itu.

"Shan makan yuk" ajak Freya.

"Ayo" balas Shani.

Empat orang itu ke kantin bersama teman sebangku nya masing-masing.

"Eh btw Gre katanya yang jadi murid baru di sini sekaligus empat, kamu kenal ga sama mereka?" Tanya Sisca yang selalu seru saat bercerita.

"Eh.. aku ga tau, emang mereka masuk di kelas mana aja?"

"IPA 1 dan 2, sama IPS 1 dan 2" sambar teman Sisca bernama Nadila.

"Bisa gitu ya, mereka masuk di kelas yang berbeda" gumam Gracia.

"HEH LO KALO JANGAN PAKE MATA JANGAN PAKE RAMBUT! GA KELIATAN KAN JADI NABRAK GUE! LIAT NIH BAJU GUE JADI KOTOR, SEPATU GUE YANG MAHAL INI JADI KOTOR JUGA!" Teriak seorang perempuan berambut pirang dengan marah pada perempuan yang terlihat cupu dengan kacamata dan rambut yang menutupi wajah nya.

"KAYA BISA GANTI AJA LU! SEPATU TEMEN GUE INI, LU KAN KISMIN!" bentak yang lain yang berambut sama pirang nya.

"SEKARANG LU JILAT SEPATU TEMEN GUE SAMPE BERSIH LAGI!" Perintah teman nya yang lain namun sama-sama berambut pirang.

Gracia yang melihat sedikit kaget, ternyata masih ada pembullyan di sekolah elite ini, begitu juga Shani, Zee dan Christy yang kebetulan sama-sama baru sampai di kantin.

"Ge kita duduk aja yuk, jangan ikut campur bahaya" bisik Sisca menarik lengan Gracia.

"Mereka siapa?" Tanya polos Christy yang sudah lebih dulu di tarik oleh Chika untuk duduk dan menghindari mereka.

"Mereka itu Feni yang baju nya kotor, sekaligus pimpinan mereka, yang sebelah kirinya Eli, yang sebelah kanan nya Muthe, mereka itu suka membully anak-anak di sini kalo mereka bikin dia kesal, kadang dia nya juga nyari gara-gara" bisik Adel pada Zee.

"Udah mending kita duduk" ajak Adel.

"Kamu kan tomboy Del ko ga berani sama mereka?" Tanya Zee.

"Lain cerita itu, bisa mati kita kalo berurusan sama dia" bisik Adel lagi dan menarik lengan Zee kali ini.

Empat orang itu saling menatap sekilas lalu tersenyum tipis, meski jarak mereka jauh namun mereka mengerti apa yang harus di lakukan, seakan batin mereka terhubung satu sama lain.

Anak cupu itu sudah berdiri dengan lutut nya di depan orang bernama Feni itu namun saat semakin jarak wajah nya dengan sepatu seseorang berdiri dengan santai lalu duduk di meja kantin sambil menepuk tangan nya membuat semua orang menatap nya.

Tiga orang itu menatap ke arah nya dengan bingung, sedangkan si gadis cupu menghentikan aktivitasnya.

"Apa ini yang di lakukan perempuan elite di sekolah ternama ini?" Tanya Zee yang baru saja mengalihkan perhatian semua orang.

Back To SMA (END) Where stories live. Discover now