22. Serpihan perasaan

40.1K 4.5K 2.7K
                                    

ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ

Absen dulu sini☝️

Rules baca cerita Bimalara Cinta :

Jangan ngomen kasar woi, dosanya tanggung sendiri ya ak gamaw terjerumus🤬

Tebak, pan apa yang bisa berkeliling tersesat sembari melihat hewan-hewan?

Yang bisa, fiks jodohnya Baya.

~~

"Sesungguhnya sejatinya cinta adalah setelah ijab kabul terlaksana, bukan hanya sebatas kata 'Kamu mau jadi pacarku?' 'mulai sekarang kamu milikku' padahal hubungan itu tidak sah."

~ Bayazid Asad Dizhar

***


"Loh Mas, kenapa rumah ini di sita?" Dua lelaki berbeda usia itu mengerutkan keningnya, baru saja tiba sudah di suguhkan dengan tulisan 'Rumah ini telah di sita' tanpa ada keterangan apapun.

"Rumah ini di wariskan kepada Nona Anatari Bimalara, menurut pengacara yang mengurus pembagian harta warisan. Nona Anatari sudah hampir enam bulan tidak ada di rumah ini, rumah ini di salah gunakan oleh kedua kakak yang tidak mempunyai hak."

Amar menolehkan pandangan kearah Asnan, mereka saling menatap sesaat. "Dia cuman anak angkat, kok bisa dapat warisan gede banget?!" kesal Asnan tidak terima.

Pembagian harta warisan memang cenderung sensitif, dalam agama Islam saja pembagian warisan memang sulit untuk di pahami. Itu sebabnya ada yang di sebut para ahli warisan, untuk alasan mengapa Anatari lebih banyak mendapatkan warisan dari mereka. Masih menjadi rahasia.

"Soal itu, Anda bisa menanyakannya kepada Almarhum serta Almarhumah orang tua Anda." sahut salah seorang diantara mereka, sebut saja Tono. Entah siapa orang ini, tidak terlihat seperti seorang pengacara. Terlihat seperti sebuah ajudan.

"Heh bego, maksud lo gue harus gali kuburan mereka. Mikir kek lo!" Amar menarik kaus hitam milik Tono dengan kasar.

Pria berbadan kekar itu menepisnya dengan mudah, "Jangan berani bermain-main dengan saya, rumah ini bukan hak kalian." tekannya.

"Gue anak kandungnya, siapa yang nyuruh lo nyita rumah ini?!" Teriak Asnan marah.

"Anda tidak berhak mengetahuinya." sahutan dari Tono membuat emosi Amar, maupun Asnan tersulut.

Tidak banyak berbasa basi, Asnan menonjok rahang Tono dengan keras. Bergiliran dengan Amar, anak buah yang lain merasa tidak terima. Tono menahan agar para anak buahnya tidak membantu, dua bedebah ini sangat mudah di atasi.

Seolah pukulan tadi tidak berasa, Tono melayangkan sebuah pukulan pada perut Amar. Saat Asnan hendak melayangkan pukulan, Tono menepisnya dengan sangat mudah.

"CK, payah. Keluarga kriminal ini pantas mati dengan cara tidak terhormat, harta kekayaan atas semuanya milik Nona Anatari Bimalara. Walaupun bukan anak kandung Pak Adzwar, harta kekayaan ini 100% milik Nona Anatari. Anda berdua tidak mempunyai hak." Tono berujar cukup panjang setelah berhasil mengalahkan keduanya.

"Dapet perintah dari siapa lo, dasar gak jelas. Walaupun udah di banned, tetep aja ini rumah gue!"

Saat Asnan hendak melayangkan satu pukulan kembali, sebuah lengan menahan.

Bimalara Cinta (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now