18. Cemburu alamiah

42.8K 4.8K 2.6K
                                    

CEMENG JANGAN NGOMONG KASAR YA SAMA ANAKKU BAYA😁🤝

CEMENG, JANGAN LUPA BESOK SENIN😁😁








***

"Kamu adalah takdir dari Allah untuk saya, pacarmu bisa apa. Sekarang semua hidupmu ada pada ridho ku, begitupun dengan hidupku ada pada ridho mu."

Bayazid Asad Dizhar





"Bay... Selamatkan adikku Bimalara, dia hendak dibawa kabur."

"Apa yang telah terjadi, dimana kamu sekarang. Ning Balqis, tiga hari lagi pernikahan akan dilaksanakan. Pesan dari keluarga jangan keluar walau sesaat kamu sedang di pingit."

Diseberang sana gadis berkhimar abu-abu itu terlihat sedang menangis sesesungukan. "Bagaimana bisa aku di pingit, sedangkan Bimalara sedang butuh bantuan. Baya, Bimalara sedang di pukuli oleh seseorang. Aku tidak bisa menyelamatkannya, saat ini aku sedang melihat adikku sendiri di pukuli dan berusaha dibunuh oleh orang lain..." dengan suara gemetar menjelaskan, sebisa mungkin suara Balqis menjadi pelan.

"Kamu dimana, mengapa kamu berada didekat Bimalara?" cemas Baya, lelaki itu bergegas memasuki mobilnya.

Balqis mengambil nafas dalam-dalam, berusaha untuk tetap tenang. "Janji mu pada Ibuku membuat hatiku ragu untuk menikah dengan kamu Baya... Walaupun aku sudah mengikhlaskan untuk tetap menikahi calon suami adikku atas dasar perjodohan dari paman. Tetap saja aku harus meminta izin kepada Bimalara tentang pernikahan kita ini." membuat Baya memejamkan matanya menahan rasa kesal.

"Bimalara bahkan tidak mengenal kamu, dia bahkan melempar kamu dengan buku tebal dan mengatakan kamu gadis gila. Mengapa kamu masih menemuinya..." calon istrinya ini sangat keras kepala.

"Mau bagaimanapun Bimalara adikku, aku hidup dalam keberuntungan sedangkan dia tidak Bay. Jika saja Bimalara lahir sebagai Putri dari Ayahku Kyai Hasan semua ini tidak pernah terjadi. Baya, Bimalara dalam lingkungan yang sa—"

Brugh!

"Huh, Anatari Bimalara akhirnya lo mati juga." suara tawa terdengar menggelegar, dua orang gadis juga beberapa pria menatap kearah tubuh Anatari yang sudah tidak berdaya.

"Buku keenam lo gak akan pernah di rilis, makanya jadi manusia jangan songong!" Aira berteriak bahkan menginjak lengan Anatari dengan perasaan kesal, penuh dendam.

"Nel, kita harus buang Anatari. Manipulasi kematian dia itu bunuh diri, dia kan depresi semenjak Ibu sama Ayahnya mati."

Balqis melotot tidak percaya saat melihat kondisi adiknya. "Baya, jika aku mati. Kamu harus jalankan wasiat dari Ibu Lara seperti semula ya?" dia berbicara dengan Isak tangis semakin menjadi-jadi.

"Apa yang kamu bicarakan, jangan berbicara aneh-aneh Ning Balqis!"

"Sejak awal Bimalara ditakdirkan untuk kamu, aku memang mencintai kamu. Aku tahu Bay... Hati kamu belum sepenuhnya cinta aku. Aku tahu kamu beranggapan mencintaiku, karena pernah mendengar bahwasanya aku ingin mati dalam keadaan sudah berkeluarga sendiri. Namun, tidak ada pria yang mau menerimaku karena penyakit jantung ini."

Bimalara Cinta (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang