16. Kepala batu

39K 4.4K 2.3K
                                    

CIE CIE IKAN HIU MAKAN APEL, SIAPA YANG RINDU AKU WELL

WAKAKAK, YA MAAP ATUH^^ AKU KEMARIN TUH AGAK SIBUK SAYANGKU.

Tapi kalian siap kan, baca dan spam komen😉

Baca bismillah sambil tepuk tangan!!!

JANGAN ADA KATA KASAR DILAPAK INI AWAS SJ🤗 KU SLEBEWW KALIAN SEMUWAA




***







"Pangeran datang tuh..." Azra dengan gaya meledeknya, Baya datang dengan penampilan rapih seperti biasa. Menatap kearah Anatari bahkan berjalan menghampirinya.

"Perilaku kalian terhadap istri saya keterlaluan."  Kemudian tangan kanan Baya menarik perhalngan tangan kanan Anatari. "Masuk lah ke kamar."

Sesampainya dikamar, Anatari menghempaskan tangan Baya. "Katanya mau beli boneka panda ish!" protesnya kesal menatap kearah Baya, wajah lelaki itu nampak sedikit mengeras. Seperti sedang menahan kemarahan yang akan pecah.

Anatari menatap kearah Baya yang tidak meresponnya, gadis itu menyentuh bahu suaminya dengan lembut. "Gapapa Bay... Gue tuh udah biasa tahu denger omongan jelek kayak gitu." ucap Anatari.

Dalam hati lelaki itu terus beristigfar rasa ingin mengamuk sangat besar. Masih dalam kondisi menahan emosi, tiba-tiba saja Anatari berjinjit. Mengalungkan kedua tangannya dileher lelaki itu. Hatinya yang panas berubah drastis, entah apa yang sedang Anatari lakukan.

"Biasanya kalo cowok emosi itu harus dipeluk." bisik Anatari.

Mendengar itu Baya melepaskan pelukan istrinya. "Tidak berefek apapun." Baya berucap agak ketus, mulai sifat anehnya ini keluar.

"Lo kenapa sih bunglon banget." heran Anatari, barusan saja membela dirinya. Sekarang, malah jadi sinis seperti ini. Baya menatap kearah Anatari sejenak.

"Ganti pakaian kamu." katanya dengan nada ketus lagi, Anatari mendengus. "LO KENAPA SIH?!" teriak Anatari kesal sendiri.

Baya tidak menyahuti, ia membuka lemari pakaian. Mengambil abaya berwana hitam. Memberikan kepada Anatari kemudian. Gadis itu tidak menerima sodoran dari Baya. Mereka saling tatap, satunya tatapan datar, satunya lagi tatapan kesal.

"Baju gue udah bagus ya!" sungutnya, mengerti arti dari tatapan Baya.

"Jangan suka tebar pesona." desis Baya.

Anatari melotot, "DADA GUE UDAH KETUTUP LIHAT TUH LIHAT!" tunjuknya kepada dadanya sendiri sembari emosi, Baya benar-benar bunglon. Menyebalkan, minta diteriaki terus, Anatari kesal jadinya.

Baya menarik kembali sodoran Abaya itu. "Ganti pakaianmu, saya simpan diatas kasur." katanya sembari berjalan kearah kasur.

"GAK MAU!"

"Ganti Ning Anata." Anatari mendapatkan tatapan setajam silet, gadis itu tak gentar membalas tatapan Baya.

"GUE BILANG ENGAKKKK, LO HARUSNYA BERSYUKUR DONG B—HMPFTTTTTT." mulut Anatari dibekap oleh telapak tangan Kanan Baya, suara gadis itu memekikan telinga. Bagaimana jiga Kyai Asad mendengar, bisa malu nanti.

Bimalara Cinta (Sudah Terbit)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu