5. Sisi lembut, Baya

44.4K 4.3K 477
                                    

Jangan lupa makan gais, jaga kesehatan lambungnya kasian:( pasti akhir-akhir ini kalian jarang makan siang.

Sama kok, aghu juga.

Yang puasa belok ke warteg, Inget Allah SWT, MAHA MELIHAT.

Mending baca cerita ini yakan, yakan....

*

*

*

*

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.










SENDIRIAN di sore hari, entah dimana. Seperti negri antah berantah, Anatari melamun duduk sembari menyenderkan kepalanya didahan pohon. Menatap pohon Pinus yang rindang, ada ladang hijau segar dengan rumput liar yang telah dirapihkan. Gadis itu menatap bosan orang-orang yang sedang berlalu lalang. Baya pergi, tanpa mengatakan apapun lagi.

Gadis itu menatap sekeliling, untuk yang kesekian kalinya. Hari ini, dunia terasa semakin asing. "AAAAAAA ini dimana sih sebenernya!" Anatari berteriak kemudian, untung saja tidak ada yang mendengar. Bangkit dengan perlahan, ia sedikit menepuk-nepuk bagian bajunya yang kotor.

Biasanya, sore seperti ini Anatari akan berimajinasi menulis bait demi bait kata. Saat hendak pergi, tak sengaja ia mendengar suara. Sangat keras hingga membuat gadis itu terlonjak kaget.

"Aish-sial, gagal lagi." Gerutuan yang datang Anatari dengar.

Karena hari sudah agak sore, takut-takut yang Anatari liat adalah hantu. Ia meraih batu tidak terlalu besar, kakinya mulai melangkah dengan perlahan.

"AH GILA LO!" Seruan dengan keras, menyentak.

Anatari refleks melempar batu itu, saat melihat wajah seorang lelaki yang begitu tampan! "Apa lo lihat-lihat, gila kali lo. Sakit tangan gue!" Sentaknya sekali lagi.

"Lo Maharaja kan?" Ucap Anatari bertanya.

"Tunggu, lo kenal gue?" Lelaki itu bertanya balik, menaikan sebelah alisnya.

"Gue Anatari, anak sastra Indonesia...tunggu, lo ngapain disini. Bukanya terakhir kali liat, lo konser band ya sama temen-temen lo yang mukanya triplek semua itu." Maharaja menatap kearah Anatari berusaha mengingat siapa gadis ini, ia menelisik dari atas hingga bawah.

"Oh lo pacar Gandra, gue kenal lo kok pake hijab jadi agak asing. Ah iya lo ngapain disini?" Malah balik bertanya.

Anatari terlihat kebingungan ingin menjawab apa. "I-ini rumah saudara gue hehe ya saudara."

Bimalara Cinta (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now