GRAVITASI BUMI 51

91 5 0
                                    

Selamat Membaca❤️
51. Buah dari kesabaran

Setelah 3 hari dirawat dirumah sakit Gravitasi akhirnya kembali pulang ke rumah. Bukan ke mansion kediaman Lackenzie melainkan rumah milik orang tuanya, Rain dan Mikara.

Setelah beberapa kali memohon kepada Geanno untuk membawa Gravitasi pulang ke rumah mereka lagi. Awalnya Geanno sempat ragu dan takut jika kejadian itu akan terulang kembali, Tapi Atas permintaan Gravitasi sendiri akhirnya Geanno memberikan izin.

"Selamat datang di rumah ini lagi, Vi" Semangat Gerhana menunjukan ucapan yang tertera dengan beberapa balon yang menghiasi tulisan seperti hiasan itu.

Gravitasi ternganga melihat itu, Sampai segitunya.

"Apaan sih kak? Lebay banget pakai balon segala" Ujar Gravitasi.

"Nggak papa, Biar supprise. Kamu kan bakal tinggal dirumah ini lagi. Anggap aja sebagai sambutan buat tuan rumahnya" Kekeh Gerhana.

Gravitasi teringat sesuatu, "Kak, Makasih ya. Udah donorin sum-sum tulang belakang kakak buat aku. Tanpa kakak mungkin aku-"

Gerhana meletakan jari telunjuknya tepat di bibir Gravitasi hingga gadis itu terdiam dan tak sempat melanjutkan ucapannya.

"Sstt, Kakak bakal lakuin apa aja buat kamu, Asal kamu bisa sembuh lagi. Kamu nggak usah bilang makasih terus, Ini udah kewajiban kakak"

Gravitasi memeluk Gerhana dengan eratnya. Ternyata benar apa kata Bintang didalam mimpinya, Gravitasi dikelilingi oleh orang-orang yang benar-benar sangat menyayanginya .

"Bintang, Kakak udah bahagia disini. Bintang juga harus bahagia disana ya dek. Nanti kakak bakal tepatin janji buat kesana ya" Lirih Gravitasi dalam hatinya.

"Semoga kita terus bersama ya sampai kapanpun. Mama sama papa nggak mau ngulang kesalahan yang sama lagi. Kita ulang semuanya dari awal lagi ya sayang" Ucap Mikara yang diangguki oleh mereka.

"Sekarang Gravitasi sama Gerhana istirahat dikamar ya. Kalian nggak boleh kecapean, Apalagi Gravitasi kan baru sembuh" Ujar Rain yang mereka angguki dengan kompak.

"Biar Gerhana yang antar Gravitasi ke kamarnya" Sahut Gerhana.

"Kan kamar kita emang sebelahan kak" Jawab Gravitasi membuat Gerhana menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Afah iyah dek?" Usil Gerhana membuat Gravitasi memberenggut kesal.

"Udah-udah, Istirahat dikamar gih" Titah Mikara melerai keduanya.

Gravitasi pun menurut, Lagi pula dirinya harus menaiki tangga menuju kamarnya yang terletak di lantai dua begitupun dengan Gerhana.

Sesampainya dikamar Gravitasi, Gadis itu langsung masuk kedalam kamarnya. Memang tak ada yang berubah dari kamarnya ini, Tata letaknya masih saja sama dengan benda yang tak berubah posisi selama 3 tahun ini.

Ah, Gravitasi sangat rindu dengan kamar ini. Aroma Vanila khas kamarnya masih saja melekat meski tak ada penghuninya.

Setelah sekian lama impian Gravitasi akhirnya terwujud. Kambali kumpul dengan keluarganya dan sekarang Gravitasi sudah sembuh dari penyakit yang ditimpanya.

"Gue senang banget"

Tok tok tok

Suara pintu diketuk dari luar, Mungkin itu Gerhana pikirnya.

Gravitasi berjalan ke arah pintu, Ternyata bukan Gerhana. Melainkan Mikara.

"Iya, Kenapa ma?"

"Turun yuk, Diluar ada teman kamu"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 26, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

GRAVITASI BUMI [SEDANG TAHAP REVISI]Where stories live. Discover now