GRAVITASI BUMI 34

58 4 3
                                    

Selamat Membaca❤️
34. Bangunnya Sang Pangeran tidur

Selama 1 bulan lebih lamanya aktivitas Gravitasi hanya itu-itu saja. Tak ada yang berubah dari hidupnya. Gravitasi seakan tak memiliki semangat untuk hidup. Bertemu dengan orang tua dan kakaknya saja jarang sekali, Terakhir kali mereka bertemu di pemakaman.

Sedangkan Bumi cowok tampan most wanted sekolah itu sudah koma selama 1 bulan 3 hari. Entah kapan dia akan membuka matanya dan terbangun dari tidur panjangnya.

Belakangan ini banyak sekali masalah yang dihadapi Gravitasi, Belum lagi satu bulan yang lalu Aquila memperlihatkan video kepada Gravitasi mengenai orang yang telah berani menimbulkan gosip mengenai dirinya di mading sekolah.

"Jadi Azela anak baru itu pelakunya?"

Gravitasi mengangguk "Iya, Aneh banget. Dia kan dari London kok bisa tau masalah itu ya"

"Pasti dia tau sesuatu tentang lo sama Bintang, Vi" ujar Arion membuat Langit dan Gravitasi tak mengerti akan ucapan Arion.

"Atau keluarganya?" Sambung Langit menerka-nerka.

"Kita harus selidiki ini" ucap Arion mantap. Sebagian dari teka-teki meninggalnya Bintang perlahan terbongkar.

"Gue mohon jangan libatin sahabat lo lagi" pinta Gravitasi penuh permohonan. Takut ada sesuatu terjadi lagi, Cukup Bumi saja yang sudah menjadi korban, Itu saja sudah menjadi penyesalan bagi Gravitasi.

"Kalian harus ikutin Azela itu besok, Kita harus tau dimana dia tinggal dan tentang keluarganya"

Gravitasi dan Langit mengangguk. Mungkin Gravitasi akan berusaha mendekati Azela itu dan perlahan mencari tau yang sebenarnya.

Drrrtt Drrttt Drrtt

Handphone Langit berbunyi tanda ada panggilan masuk. Dan benar saja Semesta lah yang menelponnya.

"Halo, Lang"

"Kenapa, Sem?" Tanya Langit ketika menyadari suara Semesta yang sangat berbeda dari biasanya.

"Lo ke rumah sakit sekarang! Buruan. Ini tentang Bumi.

"Bumi kenapa kak?" Tanya Gravitasi merampas paksa handphone Langit.

"Buruan ke rumah sakit! Ada berita penting yang harus kalian tau" ujar Semesta lalu mematikan panggilan itu sepihak.

"Kak, Kak Sem"

Panggilan itu sudah berakhir. Jangan tanyakan seperti apa kepanikan Gravitasi saat ini. Begitu pula Langit dan Arion yang ada disampingnya.

"Kita harus kesana sekarang kak. Gue takut Bumi kenapa-napa" ucap Gravitasi dengan panik. Mata gadis itu sudah berair entah sejak kapan.

"Ayo"'

Mereka bertiga langsung menuju ke rumah sakit. Arion yang mengemudi mobil sudah seperti orang kesetanan.

"Buruan kak!" Desak Gravitasi tak sabaran.

"Udah, Vi. Gue nggak mau mati ya gara-gara kebut-kebutan nggak jelas kayak gini" celetuk Arion yang masih fokus mengemudi.

GRAVITASI BUMI [SEDANG TAHAP REVISI]Where stories live. Discover now