GRAVITASI BUMI 33

61 5 0
                                    

Selamat Membaca❤️
33. Pangeran tidur.

Gravitasi memeluk adik kecil kesayangannya. Memeluk erat, Seerat-eratnya seakan tidak ingin berpisah dengan adiknya. Gravitasi menangis sembari memeluk adik kesayangannya.

Gravitasi melepas pelukan Bintang dan menatap sosok lelaki tinggi dan tampan yang sedang tersenyum ke arah mereka. Lelaki itu berjalan mendekati mereka berdua.

"Hai, Vi. Kita ketemu lagi ya" Ujar Bumi sembari tersenyum hangat pada Gravitasi yang masih menatapnya dengan Bingung.

"Lo kok bisa bareng sama Bintang?" Tanya Gravitasi menatap Bumi dan Bintang secara bergantian ingin meminta penjelasan.

"Kak Bumi sekarang jadi teman aku disini, Jadi aku nggak sendirian lagi, Yeayy!" Girang Bintang sembari melompat-lompat kecil sehingga membuat Bumi tertawa.

"Ini maksudnya gimana?" Heran Gravitasi.

"Maaf, Vi. Gue nggak bisa nepatin janji buat selalu bersama bareng sama lo. Gue nggak bisa jadi teman cinta lo selamanya seperti yang gue ucapin beberapa hari yang lalu. Kita udah beda alam Vi" tutur Bumi membuat Gravitasi menggeleng tak percaya.

"Jangan ngadi-ngadi deh. Lo itu lagi koma di rumah sakit, Masa iya udah beda alam aja. Lo pikir gue anak kecil yang bisa di bohongin kayak gitu"

"Gue serius Vi. Jaga diri lo baik-baik ya. Gue nggak bisa jagain lo lagi. Tapi, Gue akan selalu jagain lo dari sini kok. Gue titip ayah sama bunda juga ya. Bilangin ke mereka kalo gue baik-baik aja disini bareng Bintang"

"Bumi, Apasih maksud lo. Lo itu masih hidup"

"Kakak. Kak Bumi udah meninggal, Buktinya kak Bumi ada disini bareng Bintang. Iya kan kak?" Kata Bintang yang diangguki oleh Bumi.

"Nggak mungkin!" Gravitasi menggeleng tak percaya.

"Kak, Bilang sama mama papa kalo Bintang nggak suka kalo mereka musuhin kakak karna Bintang" pungkas anak kecil itu.

"Mereka nggak musuhin kakak kok" balas Gravitasi tentu saja dengan berbohong.

"Bohong! Bintang pengen kakak bahagia bareng mama papa sama kak Ge. Bintang senang kalo liat kalian bahagia. Bintang nggak mau liat kakak sedih terus" ujar Bintang membuat Gravitasi tak mampu lagi menahan air matanya.

Tangan kecil Bintang mengusap air mata Gravitasi yang mengalir membasahi pipi cantik gadis itu.

Gravitasi menggeleng "Nggak. Mana mungkin kakak bisa bahagia kalo nggak ada kamu juga. Nggak lama lagi kok, Dek. Kakak juga bakal nyusul kamu kesini. Jemput kakak kalo udah waktunya ya" ucap Gravitasi masih berusah tersenyum meski air matanya tak berhenti menetes.

"Nggak boleh! Kakak nggak boleh kesini. Bintang nggak akan jemput kakak. Kalo kakak kesini siapa yang nemanin mama sama papa"

Gravitasi menatap ke arah Bumi yang juga sedang menatap ke arahnya.

"Bumi, Lo jemput gue nanti ya. Mungkin tempat gue bukan disana, Tapi disini bareng kalian"

GRAVITASI BUMI [SEDANG TAHAP REVISI]Where stories live. Discover now