GRAVITASI BUMI [SEDANG TAHAP REVISI]

GRAVITASI BUMI 6

Malam ini sesuai janjinya Gravitasi akan ikut bersama Kakek dan Neneknya. Mereka diundang untuk makan malam di mansion keluarga Dikara guna untuk mempererat tali silaturahmi yang sudah dua tahun tidak terjalin.

"Tante, Gravi nggak mau pake itu" Rengek Gravitasi mendorong semua alat kecantikan yang berada di atas meja riasnya.

"Pake dikit aja. Biar makin keliatan cantik kamunya" Rayu Karina agar gadis itu menurut.

"Aku gini aja udah cantik banget tante" Pujinya pada dirinya sendiri. Memang benar apa yang dikatakan Gravitasi kalau gadis itu sangat terlihat cantik meski tanpa make-up sekalipun.

"Ntar di sana banyak cowok ganteng yang seumuran kamu loh. Ayolah dandan dikit aja biar mereka makin tertarik gitu sama kamu"

Gravitasi mengerucutkan bibirnya kesal "Tante pikir aku cewek apaan? Seganteng apapun cowok itu tetap aja aku nggak bakal mau" Dikira Gravitasi tak tahu cowok mana yang dimaksud Karina. Bisa saja salah satu cowok yang di maksud Karina cowok yang dua hari ini dikenalnya.

"Dikit aja Vi, tipis doang kok. Kamu nggak bakal mirip ondel-ondel kalo cuma pake ini doang"

"Tante ihh. Yaudah tapi dikit aja" Pasrah Gravitasi pada akhirnya.

"Siap bos"

Hampir 20 menit lamanya Karina mempoles make-up ke wajah cantik Gravitasi akhirnya selesai. Karina tersenyum bangga dengan hasilnya. Gravitasi yang sudah sangat cantik di awal di tambah lagi dengan polesan tipis yang membuat gadis itu semakin terlihat sempurna.

"Masya allah cantik banget" Puji Karina yang tak henti-hentinya memandang Gravitasi.

Gravitasi yang melihat pantulan dirinya dicermin juga ikut tersenyum. It's okelah menurutnya. Tapi menurutnya ini terlalu berlebihan, masa ke acara makan malam saja harus berpenampilan seperti ini.

"Ketebalan banget gak sih tan?" Gravitasi masih memperhatikan pantulan dirinya dicermin besar yang berada di kamar Karina.

Karina jengah sendiri dengan pertanyaan yang Gravitasi berikan "Enggak, sayang. Ini udah Natural banget"

Bukannya Gravitasi tak mengenal make up hanya saja gadis itu tak terbiasa menggunakannya. Dirinya saja tak diperbolehkan untuk keluar rumah selain sekolah dan jika ada sesuatu yang dirasa penting. Bagaimana bisa ia memakai alat kecantikan itu.

"Kita turun yuk. Kakak kamu pasti udah nunggu dibawah" Ucap karina yang diangguki Gravitasi.

Gravitasi dan Karina turun kebawah mendapati Langit dan Arion yang sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Saat menyadari derap langkah, keduanya menoleh secara bersamaan. Mereka terpaku kala melihat Gravitasi yang berdiri tepat di hadapan keduanya.

"Heh! Kedip" Karina menjentikkan jarinya di depan wajah kedua anaknya.