GRAVITASI BUMI 23

72 5 0
                                    


Ketiga wanita itu memasuki apartemen Bumi
Yang Kebetulan sekali cowok itu tengah duduk di sofa sembari bermain game di ponselnya.

"Malah santai disini, bantuin bawa koper atau apa gitu" sewot Venus seraya menbanting badannya ke sofa.

"Lo ngapain bawa koper kesini? Apartemen kita sampingan, Gila nih orang" Ucap Bumi menggelengkan kepalanya.

"Eh, Bocah. Gue juga tau kali kalau apartemen kita sampingan. Yang namanya cewek ya nggak mau ribet juga lah. Ya kali gue harus bolak balik" balas Venus tak tinggal diam.

"Duhh. Bisa diem nggak sih, debat mulu kerjaannya" kesal Aquila pada mereka berdua.

Gravitasi hanya diam memandang mereka. Ia  hanya orang asing disini. Gravitasi melihat sekelilingnya, semua barang sangat tertata rapi, bahkan Gravitasi menatap takjub apartemen Bumi dengan interior yang sangat mewah ini.

"Oke. Kamar kalian ada disamping kamar gue. 1 kamar bertiga cukup kan?" Tanya Bumi pada mereka.

Gravitasi mengangguk.

"Eits, bukannya kamarnya ada 3" pikir Aquila.

"Cuma ada 2" balas Bumi datar.

"Coba lo kasih satu alasan kenapa kita bertiga harus numpang di apartemen lo?" Ujar Venus.

Bumi diam. Tak tahu ingin menjawab apa. Yang jelas baginya Gravitasi aman jika tinggal disini.

"Secara kan apartemen gue nggak ada yang nempatin, daripada dihuni makhluk lain mending dihuni makhluk spesies kalian" jawab Bumi asal.

"Nggak lucu" kesal Aquila.

"Pasti ada alasan lain" sahut Venus yang masih belum kunjung percaya dengan ucapan Bumi barusan.

"Ve, Lo nanya apaan sih. Ya jelas Bumi nyuruh kita tinggal disini nemenin Gravi, kan Bumi pacarnya. Jadi kita sebagai kakak ipar yang baik harus nemenin adik ipar kita disini dong" jawab Aquila sembari tersenyum pada Gravitasi dan Bumi.

"Huhu, pinter banget" jawab Bumi memutar bola matanya malas.

"Simulasi sebelum bangun rumah tangga ntar ya Qil" sambung Venus yang diangguki oleh Aquila.

"Dari pada lo berdua berisik terus, mending masak sana gih, gue laper" suruh Bumi yang dibalas gelengan oleh mereka berdua.

"Biar gue aja yang masak, dapurnya dimana?" Tanya Gravitasi.

"Lo bisa masak?" Tanya Venus.

"Bisa sih, tapi nggak jago juga" balas Gravitasi.

"Gimana kalau kita masaknya sama-sama aja" usul Venus. "Lo juga harus ikutan" tunjuk Venus pada Bumi.

"Gue?" Tunjuk Bumi pada dirinya sendiri.

"Iyalah, pekerjaan kalau diselesaikan bareng-bareng bakal cepat selesai" pungkas Aquila.

Bumi hanya pasrah dan menurut. Tak apalah sekali kali dirinya masuk dapur. Siapa tahu ada bakat terpendam Bumi dalam memasak.

Mereka berempat memasuki dapur. Gravitasi berjalan menuju kulkas dan mendapati daging ayam yang sudah bersih, sepertinya daging ini masih baru. Gravitasi juga mengeluarkan beberapa macam sayuran dari dalam kulkas.

GRAVITASI BUMI [SEDANG TAHAP REVISI]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora